Sabtu, 23 Juni 2012

Cashflow..ooh..Cashflow..

Juni belum berakhir.Masih tujuh hari jelang gajian. Namun,aku sudah harus menghitung,membuat rencana anggaran,dan mengutuki diri sendiri yang selalu membuat hutang baru dari bulan ke bulan. Cashflowku payah banget. Gaji selalu defisit dan ujung-ujungnya menghubungi teman-teman baik di berbagai kota untuk pinjam uang. Bayangpun!!Ketidakmampuanku mengendalikan diri membuat segalanya kacau bahkan sebelum pertengahan bulan. Rencana anggaran rajin kubuat jauh-jauh hari sebelum gaji turun. Berhari-hari sebelum tanggal 1 tiba. Menuliskan pengeluaran dan harapan pemasukan selain dari gaji. Sayangnya, aku terlalu percaya diri terhadap penerimaan alias pemasukan. Bulan Mei misalnya. Pede banget fee tulisan turun senilai 300rb.Padahal mah cuma 100rb!nyengir pedih dah! Belum lagi harapan banyak yang pesan crocs,pesan toddler,abon kaca,kripik. Realitanya?nihiil..crocs memang ada, abon cabe masih ada pemesannya,tapiii..untungnya kecil dan menguap entah ke mana. Ga nutup biaya operasional maka aku sering merugi diam-diam. Diam-diam karena ga pernah kubahas dengan siapa pun,termasuk dengan diriku sendiri. Kubiarkan saja begitu.Ujung-ujungnya operasional harianku pun terganggu. Tuntutan pembayaran hutang akan menguntitku hingga September atau November.Aku mulai paham pola pengeluaranku yang remnya sering blong ini.Aku ga bisa mengendalikan diri belanja yang printilan. Eh, tau-tau abis 100rb!Menyebalkan bukaaan?!! Percuma dah semua tips pengelolaan keuangan yang kubaca dari buku-buku manajemen finansial milikku atau artikel2 yang kubaca di internet. Atau pengetahuanku tentang persentase pembagian anggaran.Nonsense semua!!Dari penandaanku, uangku mulai menipis pada tanggal 20an. Tanggal belasan masih cukup2lah buat nongkrong atau jajan. Tanggal 20an sudah harus mengencangkan ikat pinggang. Tapiiii..tapiii...aku ndablek.Terlalu menggampangkan hingga akhirnya bablas deh duit yang seharusnya diirit2 sampai tanggal 1. Kasihan anakku sering kuomeli karena jajan mulu padahal emaknya jajannya luar biasa lho.Termasuk janji belikan boneka barbie yang angus diam-diam karena uangku tak ada lagi. Mungkin nunggu dari Mas Aris hari Rabu ini. Hum..kalau Mas Aris tanya beli Barbie yang mana?kujawab gimana ya?yang 200rb-an aja deh. Soalnya bulan lalu dia pernah bilang mau tambahin 250rb-an untuk belikan lintang Barbie. Duh,sayang banget,mending buat beli sandal dan tas sekolah baru daripada beli barbie seharga 250rb. Yah, tentang cashflow,aku ga tau harus gimana selain mengencangkan ikat pinggang. Bulan ini ga boleh sembarangan jajan. Harus lebih bisa mengendalikan diri! Sebab utang2ku yg segambreng itu harus dibayar, jadi fokuslah pada kewajiban. Semoga Fitry mau mengerti kalau bayarnya dicicil :-( Hal lain lagi, lima belas bulan yang entah dihitung sejak kapan karena aku tak tahu kapan sidangnya selesai. Kubaca di website yang membahas perceraian, maksimal 6 bln selesai. Ambillah waktu maksimal. Jadi, sidang perceraiannya baru akan selesai bulan November. Hitungan lima belas bulan itu dimulai dari Desember hingga Maret 2014. Ya sudah,tak apa menurutku. Meski sangat lama, kami pasti akan menjalaninya dengan sabar. Rentang waktu itu kuanggap sebagai waktuku memperbaiki diri dalam pengelolaan uang dan waktu. Termasuk kembali merintis karier di dunia penulisan. Bulan Juni ini kembali kubulatkan tekad fokus menulis. Dunia menulis yang kujadikan sebagai sumber mata pencaharianku kelak saat menikah lagi. Saat itu,aku berharap penghasilanku dari tulisanku bisa sama dengan penghasilanku saat mengajar di GO. Saat sudah menikah lagi, aku berharap bisa menjadi pengajar freelance karena aku sudah bisa bergantung pada tulisan-tulisanku. Beberapa bulan lalu, tiap aku belanja banyak dan sadar jatah bulanana menipis, aku masih optimis berharap pada kemampuanku menulis.Namun,seiring berjalannya waktu dan kemalasanku yang makin tak karuan,aku seperti kehilangan pegangan,kehilangan acuan,dan kehilangan harapan. Ugh! Itu menyesakkan.Ketika aku hanya bengong di depan benda ini, kehilangan kata-kata untuk dirangkai,masyaAllah..itu sangat menyedihkan untukku yang bercita-cita menjadi writepreneur. Jadilah sekarang aku harus giat menulis dan membaca lagi. Kosa kata kaya saat kita banyak membaca.So, aku harus kembali membaca apa saja. Oh ya, minggu ini telemarketingku harus selesai dan rekapan peneleponan teman2 sudah harus mulai kuketik. Hal ini dalam rangka menghindari kekagetan kalau tiba-tiba rekapannya diminta. Tentu aku tak mau peristiwa pahit awal April dan Mei terulang bukan?ditagih rekapan belum dikerjain satu pun.Akhirnya,April aku harus izin dengan alasan palsu. Kalau pas MEi, keberuntungan berpihak padaku. Namun, harus diingat beruntung hanya datang sesekali,tidak setiap kali. Jadi, harus tetep siap sedia,harus disiplin emang. Argh!Kuncinya memang 1:disiplin. Memaksa diri menjemput impian ya harus disiplin. So, demi hidup yang lebih baik, demi masa depan finansial yang lebih tertata,dan demi Lintang,serta demi komitmen lima belas bulan,aku harus mengubah gaya hidupku yang terbelenggu rasa malas dan tidak mampu memerangi hawa nafsu jika malas datang.

Rabu, 25 April 2012

Hope Everything Goes Well

Sudah tujuh belas jam sejak sms terakhirmu masuk dan tak ada kabar lagi setelah itu. Empat sms ku pun tak kau balas. Meski mungkin tak ada apa-apa, aku tetap gelisah. Apa yang terjadi?gimana pertemuanmu dengan ibu?apa hasil obrolan kalian?Apakah akan ada perubahan keputusanmu tentang kita?

"Dua belas jam yang berarti", katamu. Buatku juga begitu. Rasanya makin terbiasa dan nyaman bersamamu meski masih ada printilan-printilan yang menggelisahkan. Andai bisa meyakinkan hati dan tak terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan keraguan, aku mungkin akan bilang dengan pasti,"Yup,mari menikah lima belas bulan lagi."

Sayangnya tak semudah itu. Bukan hanya kegagalan masa lalu yang membuatku masih ragu,melainkan aku masih belum yakin apakah kau sesungguh itu?maafkan..Tapi kata-kata hanyalah kumpulan huruf yang bisa terhapus lalu dipaksa melupakannya.

Smsmu kepada istrimu, kau yang bilang,"Aku masih menutup hati untuk yang lain," membuatku agak tersentil. Jadi, kita?hatimu?perasaanmu? apakah sungguh-sungguh dengan agenda lima belas bulan itu?Aku masih gamang,aku masih sangat khawatir (pakai kata 'sangat' karena ternyata harapanku besar juga kepadamu dan kau tahu itu. Aku ingin tanyakan itu, tapi kuatir akan membuatmu tak nyaman. Di titik ini, selama urusanmu belum kauselesaikan di pengadilan agama, aku tak punya hak apa pun,belum waktunya benar-benar merencanakan masa depan meski kau sudah menginginkannya. Aku hanya bisa menunggu,mendengarkanmu,menemanimu saat kau datang menyapaku.

Is it real?is it serious?do you serious with me?

Meski kita sudah membahas itu,tetap saja pertanyaan-pertanyaan itu berputar-putar di benakku. Rasanya ingin membagi kabar bahagia ini,tetapi belum waktunya. Jadi, kusimpan semua. Yaah..meski bakat ngemberku sudah sedikit bisik2 tentang lima belas bulan kepada Bu YS,Pak LT, Pak HU, Bu RH,Bu SI. Hum..banyak geuning?

Yang pasti,belajar dari pengalaman masa lalu,"Jangan paksakan diri terus melanjutkan hubungan kalau banyak keganjilan;ketidakcocokan meskipun banyak orang sudah tahu tentang hubunganku dan rencana-rencana masa depan.

Nah, untuk mengantisipasi itu, berhati-hatilah berbagi cerita. Yang sudah diceritakan ya sudahlah. Mulai hari ini aku tak akan cerita-cerita lagi. Kusimpan saja bahagia,rindu di hati hingga harinya datang nanti. Saat kau benar-benar datang menemui orangtuaku dan menyampaikan maksudmu. Saat hari H itu diputuskan,aku akan berbagi kabar bahagia pada dunia..Membayangkannya saja sudah bahagia campur sedikir cemas. Beneran kejadian ga yaa?

Lima belas bulan atau dua puluh bulan?yang pasti kau perlu masa tenggang dan pemulihan. Selain itu, image di mata orang-orang yang mengenal kalian. Mungkin lebih tepatnya lima belas bulan pasca perceraian yang belum tau kapan. Mungkin Mei atau Juni atau humm..tahun ini belum bisa dimulai. Wallahualam. Aku tak mau menjadi tokoh antagonis yang memaksamu,kau tahu itu.

Kalau berhitung, mungkin baiknya lima belas bulan setelah perceraian selesai. Jadi, seandainya perceraian mulai diurus Mei, mungkin selesai Agustus. Masa tenggang dimulai sejak September hingga lima belas bulan ke depan. Mungkin November 2013..InsyaAllah,semoga Allah meridhai. Semoga kita tetap memegang teguh komitmen hingga waktunya tiba.

Rentang Mei 2012-Okotober 2013 menjadi masa menabung. Menabung untuk biaya menikah,biaya hidup kita setelah bersama. Targetku menabung 1 jt tiap bulan mulai Agustus. Target ada ada 15 juta di tabungan hingga Oktober 2013. Mudah-mudah dilapangkan rezeki dan kesehatan. Mudah-mudahan Allah melancarakan segala urusan. Semoga aku bisa melunasi hutang-hutangku sebelum aku menikah..


Oh ya, akhirnya smsmu datang juga. Alhamdulillah leganyaa..Semoga kita bisa mewujudkan impian itu..menjemput impian dengan cinta yang sabar.Bismillah..

Minggu, 22 April 2012

Keraguanku

Pagi yang masih ngantuk dan malas bangun padahal banyak kerjaan yang harus diselesaikan. Ambil baju di tukang jahit jam 8 ini, lipet baju trus ditata rapi di lemari, dan cuci baju yang sudah kutelantarkan sejak kemarin sore. Ga mungkin selesai dalam kurun waktu satu jam. Huaaah!penyakit lama..penyakit lama! Ga bisa tidur sore eh malah bablas tidur pagi. Aku tidur jam 03.30 lalu bangun jam 07.30. Bad habit. Ini habit yang sudah terbentuk sejak sebulan terakhir. Sejak dekat dengan Mas Aris, jam tidurku mundur hingga dini hari. Kami bicara panjang lebar tentang apa saja,terutama tentang hubungan kami dan masa depannya. Belum lagi ia yang sering susah tidur membuatku ingin menemaninya hingga aku tak bisa lagi menahan kantuk dan tidur begitu saja. Ini kebiasaan yang harus diubah.Aku punya waktu 15 bulan utk mengubah gaya hidupku yang lelet ini. Kegagalan-kegagalan mewujudkan impian ini karena aku tak bisa mengelola waktu dengan tepat. Selain itu, aku harus mulai disiplin pada diri sendiri dalam memanajemen keuanganku. Uangku tinggal 200rb hik..hik..mudah-mudahan Endah segera transfer 75rb dan Tuti 50 rb supaya ada tambahan 125rb utk akhir bulan. Mudah2an honor tulisanku dikirim minggu ini juga. Orderan toddler juga akhir bulan berikut pembayarannya. Supaya akhir bulan isi dompetku cukup hingga gajian. Yah,aku harus tetap menyisihkan uang 1 juta tiap bulan untuk persiapan 15 bln. Humm..jujur aku masih ragu..sangat ragu dengan putusan ini. Apakah mas Aris sungguh2 ingin menikahiku?apakah aku bisa hidup dengannya?seperti apa kami kalau menikah kelak? Keraguan ini mungkin karena urusan perceraiannya yang belum selesai-belum dimulai bahkan. Ia belum kenalan sama Lintang,belum ketemu orangtuaku. Hal lain aku masih merasa nggak enak bayangin apa kata mbak Iva tentang hubungan kami. sebenarnya bisa sih mengabaikan itu,tapi tau nih kenapa banyak ga enaknya. Perasaan-perasaan itu yang bikin ragu. Jadi ingin segera ketemu dan memastikan banyak hal supaya pupus semua keraguan..Di titik ini kami memang perlu saling meyakinkan..

Kembali tentang Kakak

Kangen yang kita definisikan sebagai kerinduan untuk bercinta membuatmu aktif menghubungiku. Sms-smsmu datang cukup rajin sejak hari Sabtu. Tidak biasanya kau meneleponku dan tidak biasanya pula kuabaikan teleponmu. Sekali pun hatiku masih menyimpan namamu, aku sudah tak ingin lagi berproses denganmu.Sungguh, aku tak mau lagi menarik nafas panjang karena rindu yang tak tersampaikan. Kau adalah nafas panjang rindu dan sakit sekaligus. Mengingat wajahmu adalah siksa, menelusuri sisa-sisa janji dan kenangan kita adalah luka dalam tak terdeteksi. Aku tahu, rentang waktu tiga tahun ini kaulah satu-satunya tempatku menitipkan rindu dan nafsu. KAu pun tahu itu. Dengan tak peduli akan ke mana kita, kau terima tubuhku,rindu,dan cinta yang kuserahkan utuh padamu. Namun,sayang seiring berjalannya waktu, aku pun tak bisa terus begitu. Harus ada kejelasan,kepastian,dan kau takpunya itu. Jadi, maafkan aku harus pergi..
Tulisan sebelum menutup malam eh pagi. Alhamdulillah ada kelegaan meski belum benar-benar lega. Setidaknya ada kejelasan kita hendak ke mana. Ada keterbukaan dan kelugasan tentang hubungan kita dan apa yang akan serta harus kita lakukan selama rentang waktu lima belas bulan yang kau ajukan itu. Aku tak meminta apa pun padamu selain kepastian,kesungguhan,keseriusan,dan pembuktian bahwa kau tak sekadar membangun mimpi di taman mimpi Layla Majnun seperti yang pernah dilakukan dia yang datang sebelum dirimu. Ada kelegaan,tapi belum benar-benar lega sebelum kaubereskan statusmu,urusanmu di Pengadilan Agama. Setelah urusan itu selesai,mungkin aku bisa benar-benar lega dan kita bisa serius merencanakan apa yang akan kita lakukan di masa depan itu. Membangun ‘rumah’ yang kita idam-idamkan. Rumah yang hangat dan damai. Semoga kita bisa selalu mengingatkan dan memperbaiki kesalahan masa lalu. Tahu tidak? Jujur, aku merasa sangat bahagia. Kau seperti pucuk dicinta ulam pun tiba. Usahaku meraihmu,mendapatkanmu sejak Desember itu akhirnya tak sia-sia. Gayung bersambut dan di sinilah kita sekarang. Kau tak lagi cuek dan dingin seperti pada Desember hingga Februari dulu. Kau sudah menjadi milikku seperti aku yang kini menjadi milikmu. Kita saling menggenggam hati dan menitipkan harapan. Ya Allah, semoga Kau ridhoi kami. Semoga rentang lima belas bulan ini diberi kelancaran untuk mempersiapkan diri secara mentar,spiritual, dan material. Mudahkan rezeki kami Ya Rabbi...Lindungi dan jaga hati kami agar senantiasa saling setia dan menyayangi hingga Kau panggil salah satu dari kami. Sungguh, sampai hari ini aku masih takjub dan memahami bahwa ini adalah doa yang Allah kabulkan. Doa yang kupanjatkan saat luka hatiku luar biasa sakitnya. Ya Allah,semoga pilihanku tidak salah. Semoga dia benar-benar laki-laki baik hati.Semoga semua penilaianku tentangnya tidak salah. Kekaguman, kepercayaan,kasih sayang,cinta,dan kerinduan ini kutitipkan padanya..Lindungi dia agar senantiasa menjaganya ya Rabbi..karena kepercayaan itu yang tak kuberikan pada Gundul dulu. Ya Allah,semoga Mas Aris adalah doa yang Kau kabulkan..tanda yang kutunggu..

Sabtu, 07 April 2012

Pernikahan dan Pemakluman

7 April Pernikahan zaman sekarang terlalu banyak pemakluman,kukira. Aturan-aturan zaman dulu yang mengharuskan kedua orang tua bertemu sebelum anak2nya mengikatkan diri dalam ijab kabul sekarang mulai terkikis pelan-pelan. Alasannya klasik dan harus dimaklumi mau tidak mau: kondisi finansial yang mefeet. Aku tak tahu,tapi kukira bisa tidak bisa harus dipaksakan. Ini berhubungan dengan pengakuan dan persetujuan. Orangtua laki-laki harus mengenal baik siapa calon menantu perempuan, harus tahu siapa calon besannya. Kita tidak pernah tahu masa depan akan berjalan seperti apa. Prosesku dan Gundul dulu pun banyak pemakluman dari bapak ibuku. Lamaran yang apa adanya. Bapak Manado datang dengan perhiasan yang ditaruh dalam saku jaketnya. Bukannya memuja ritual, melainkan itu bagian dari penghormatan dan pengakuan. Yah meskipun seiring berjalannya waktu, mertuaku memperlakukanku dengan baik. Ketidaknyamanan kecil2 itu wajar lah. Perceraian yang terjadi di kemudian hari bukan karena mertua,melainkan akumulasi kekecewaan dan rasa sakit yang bertumpuk. Sampai hari ini, aku masih berusaha menemukan akar kekerasan yg kualami. Keras kepalaku, serangan2ku terhadap ketidaksamaan visi misi kami membangun monster di hatinya. Uuft..mengutip pendapat mas bariq,”Kalian sebenarnya sangat berbeda terutama secara ideologi. Tapi kukira kalian bisa bersama karena cinta.ternyata tidak.” Yup, renungan panjang dari yang kualami, kubaca dan kudengar: cinta tidak cukup.komitmen jauh lebih penting. Hum..semoga Mas Aris memahami ini... Kisah Putri dan calon suaminya ini menggetarkan. Menggetarkan karena sang calon suami ternyata punya kisah yang sama dengan Lintang. Orangtuanya divorce juga. Calon suaminya Putri ini -dari cerita yang disimpulkan ibu-terbuang dari ayah ibu yang bercerai lalu masing-masing menikah lagi.Tak hanya ayah ibu yang sibuk dengan keluarga masing-masing, tetapi kondisi keuangan yang tidak memungkinkan menjadi alasan absennya orangtua calon mempelai pria dalam proses lamaran dan pernikahan. Sesibuk apa pun orangtua, seharusnya mereka meluangkan waktu menyiapkan pernikahan anaknya.Lalu bagaimana jika hambatan itu adalah kondisi finansial?hm..kadangkala kondisi ini membuat siapa pun tak mampu bergerak,menjadi tak berdaya. Kalau tempatnya jauh, lintas pulau,ketidakhadirannya bisa dimaklumi. Perlu biaya sangat banyak untuk bepergian jauh terlebih dalam rangka melamar. Pasti perlu bawa ini itu,penginapan,dll. Nah, kalau jarak antara kedua belah pihak seperti Bandung-Jakarta, Tasik-Bandung sih deket banget. Bis Bandung-Jakarta 200rb pp.Tasik-Bandung 100rb. Pinjam uang dulu mungkin alternatif terakhir. yang penting usaha dan datang bertemu calon besan. MAri kita tunggu hari Minggu minggu depannya lagi.Semoga ada saudaranya yang datang supaya lek Nano dan Lek Isah ga gelisah karna nggak tau keluarga calon menantunya..

Senin, 02 April 2012

Baruuu..

Horeee! Akhirnya sempat juga ganti desain blog. Semoga tampilan barunya bisa memberi pencerahan. Segala sesuatu yang cerah insyaAllah akan menceriakan;memberi keriangan. Blog ini masih menjadi diaryku,masih jadi media tempat kucurahkan semua uneq-uneq gelapku. Sisi hitam yang kueksplorasi di sini. Termasuk memasang foto tanpa kerudung karena ga akan ada orang yang mampir. Yeah,let's dicipline update this blog. Share semua perasaan,pikiran, dan hasil-hasil yang sudah dicapai. Lingkaran pelangi seringnya tak penuh warna karena kebanyakan curhat kegelisahan rasa. Humm..tak apa, aku sendiri ga tau adakah yang datang dan membaca tulisan-tulisanku?who knows?*angkat bahu* Sekarang waktunya beresin baju dan itung pengeluaran april. Hope this month better than before.Kencangkan ikat pinggang dan patuh pada agenda keuangan awal.

Rabu, 28 Maret 2012

rahasia

Ini peristiwa lain dalam hidupku yang tak mungkin kuceritakan pada siapa pun. Tidak juga pada para sahabat 'gila' yang selama ini kupercayakan sisi gelap hidupku pada mereka. Tentang laki-laki ketiga yang muncul tiba-tiba. Dia datang saat hatiku sedang pedih perih luar biasa. Sapaannya terasa seperti pertanda setelah baru saja kupanjatkan doa kepada-Nya. Seperti katanya,"Apa kau kira semua ini kebetulan?malam itu aku seperti digiring untuk bicara denganmu." Aku terharu dengan itu dan pelahan mulai menerimanya masuk hatiku. Hari hari bergulir dengan hati berbunga-bunga yang diliputi kebimbangan. Antara dia dan kakak yang sudah menemaniku dua tahun lamanya. Kami berbagi cerita panjang lebar.Dia ceritakan keluh kesahnya tentang masalah yang sedang dihadapi. KOnflik rumah tangga;permintaan perempuan yang ingin berhenti menjadi istrinya. Semua hal yang membuatnya galau tak karuan. KUmpulan cerita sedih yang biasanya disimpan sendirian saat itu ditumpahkannya padaku. Panjang lebar, tak diberikannya jeda bagiku untuk berpikir,merenung,dan menduga-duga apa yang terjadi sebenarnya. Hingga tanpa terasa aku sudah memberinya posisi nyaman di pojok hatiku. Jadi, ada dua orang yang duduk manis di sana. Kakak dan dia. Dua orang yang datang dengan cara berbeda, cerita yang tak sama, dan tanpa harapan tempat hatiku bisa kutitipkan.

Jumat, 06 Januari 2012

GOLD MORNING!! Pagi ketujuh di bulan Januari. Mendung,tapi hatiku tetep semangat.Dua minggu yang penuh deadline. Satu agenda selesai: Sinopsis cerita utk seleksi kursus menulis online gratis. Semoga berkah,semoga lulus.Amiin.. Aku mau serius nge-blog ah. Pakai alamat blog ini aja. cerita2 buruk masa lalu yang tercatat di blog ini mau kubuang aja.Kumulai dengan tulisan-tulisan inspiratif,tulisana-tulisan bernas yang memberi semangat untuk siapa pun yang membacanya. CUrhat-curhat bermutu tidak sekadar mengumbar kehidupan pribadi. BTW, ada satu hal yang menari-nari di benakku sejak beberapa hari terakhir. Setiap kudengar rekan kerjaku menceritakan masa lalunya;cerita yang itu-itu lagi;kisah yang sama. Tentang suami penjudi,selingkuh,pemabuk, KDRT yang menimpanya, depresi yang dialaminya,diceritakannya pada banyak orang. Apakah itu bisa menyembuhkan luka?bisa membantunya menjadi lebih bijaksana dalam mengelola hubungannya dengan suami? Aku malah melihat itu sebagai cemilan yang tak ada arti. Seperti akcang goreng yang dijual murah. Kisah itu bisa inspiratif,bisa jadi pelajaran utk orang yang mendengarnya, tetapi kalau diceritakan terus menerus,bukankah itu malah membuka aib dan menjenuhkan? Dia berusaha seimbang,mungkin. Tak hanya yang buruk yang diceritakan, tetapi juga yang baik-baik pun disampaikan. yang baik dan buruk tentang suaminya. Hum..untuk banyak hal, dari sekian kali kudengar cerita yang sama. Pengisahan dengan gaya penuh tawa itu malah membuatku kehilangan simpati. Sungguh,jadi enggan dengarnya.