Sabtu, 23 Juni 2012

Cashflow..ooh..Cashflow..

Juni belum berakhir.Masih tujuh hari jelang gajian. Namun,aku sudah harus menghitung,membuat rencana anggaran,dan mengutuki diri sendiri yang selalu membuat hutang baru dari bulan ke bulan. Cashflowku payah banget. Gaji selalu defisit dan ujung-ujungnya menghubungi teman-teman baik di berbagai kota untuk pinjam uang. Bayangpun!!Ketidakmampuanku mengendalikan diri membuat segalanya kacau bahkan sebelum pertengahan bulan. Rencana anggaran rajin kubuat jauh-jauh hari sebelum gaji turun. Berhari-hari sebelum tanggal 1 tiba. Menuliskan pengeluaran dan harapan pemasukan selain dari gaji. Sayangnya, aku terlalu percaya diri terhadap penerimaan alias pemasukan. Bulan Mei misalnya. Pede banget fee tulisan turun senilai 300rb.Padahal mah cuma 100rb!nyengir pedih dah! Belum lagi harapan banyak yang pesan crocs,pesan toddler,abon kaca,kripik. Realitanya?nihiil..crocs memang ada, abon cabe masih ada pemesannya,tapiii..untungnya kecil dan menguap entah ke mana. Ga nutup biaya operasional maka aku sering merugi diam-diam. Diam-diam karena ga pernah kubahas dengan siapa pun,termasuk dengan diriku sendiri. Kubiarkan saja begitu.Ujung-ujungnya operasional harianku pun terganggu. Tuntutan pembayaran hutang akan menguntitku hingga September atau November.Aku mulai paham pola pengeluaranku yang remnya sering blong ini.Aku ga bisa mengendalikan diri belanja yang printilan. Eh, tau-tau abis 100rb!Menyebalkan bukaaan?!! Percuma dah semua tips pengelolaan keuangan yang kubaca dari buku-buku manajemen finansial milikku atau artikel2 yang kubaca di internet. Atau pengetahuanku tentang persentase pembagian anggaran.Nonsense semua!!Dari penandaanku, uangku mulai menipis pada tanggal 20an. Tanggal belasan masih cukup2lah buat nongkrong atau jajan. Tanggal 20an sudah harus mengencangkan ikat pinggang. Tapiiii..tapiii...aku ndablek.Terlalu menggampangkan hingga akhirnya bablas deh duit yang seharusnya diirit2 sampai tanggal 1. Kasihan anakku sering kuomeli karena jajan mulu padahal emaknya jajannya luar biasa lho.Termasuk janji belikan boneka barbie yang angus diam-diam karena uangku tak ada lagi. Mungkin nunggu dari Mas Aris hari Rabu ini. Hum..kalau Mas Aris tanya beli Barbie yang mana?kujawab gimana ya?yang 200rb-an aja deh. Soalnya bulan lalu dia pernah bilang mau tambahin 250rb-an untuk belikan lintang Barbie. Duh,sayang banget,mending buat beli sandal dan tas sekolah baru daripada beli barbie seharga 250rb. Yah, tentang cashflow,aku ga tau harus gimana selain mengencangkan ikat pinggang. Bulan ini ga boleh sembarangan jajan. Harus lebih bisa mengendalikan diri! Sebab utang2ku yg segambreng itu harus dibayar, jadi fokuslah pada kewajiban. Semoga Fitry mau mengerti kalau bayarnya dicicil :-( Hal lain lagi, lima belas bulan yang entah dihitung sejak kapan karena aku tak tahu kapan sidangnya selesai. Kubaca di website yang membahas perceraian, maksimal 6 bln selesai. Ambillah waktu maksimal. Jadi, sidang perceraiannya baru akan selesai bulan November. Hitungan lima belas bulan itu dimulai dari Desember hingga Maret 2014. Ya sudah,tak apa menurutku. Meski sangat lama, kami pasti akan menjalaninya dengan sabar. Rentang waktu itu kuanggap sebagai waktuku memperbaiki diri dalam pengelolaan uang dan waktu. Termasuk kembali merintis karier di dunia penulisan. Bulan Juni ini kembali kubulatkan tekad fokus menulis. Dunia menulis yang kujadikan sebagai sumber mata pencaharianku kelak saat menikah lagi. Saat itu,aku berharap penghasilanku dari tulisanku bisa sama dengan penghasilanku saat mengajar di GO. Saat sudah menikah lagi, aku berharap bisa menjadi pengajar freelance karena aku sudah bisa bergantung pada tulisan-tulisanku. Beberapa bulan lalu, tiap aku belanja banyak dan sadar jatah bulanana menipis, aku masih optimis berharap pada kemampuanku menulis.Namun,seiring berjalannya waktu dan kemalasanku yang makin tak karuan,aku seperti kehilangan pegangan,kehilangan acuan,dan kehilangan harapan. Ugh! Itu menyesakkan.Ketika aku hanya bengong di depan benda ini, kehilangan kata-kata untuk dirangkai,masyaAllah..itu sangat menyedihkan untukku yang bercita-cita menjadi writepreneur. Jadilah sekarang aku harus giat menulis dan membaca lagi. Kosa kata kaya saat kita banyak membaca.So, aku harus kembali membaca apa saja. Oh ya, minggu ini telemarketingku harus selesai dan rekapan peneleponan teman2 sudah harus mulai kuketik. Hal ini dalam rangka menghindari kekagetan kalau tiba-tiba rekapannya diminta. Tentu aku tak mau peristiwa pahit awal April dan Mei terulang bukan?ditagih rekapan belum dikerjain satu pun.Akhirnya,April aku harus izin dengan alasan palsu. Kalau pas MEi, keberuntungan berpihak padaku. Namun, harus diingat beruntung hanya datang sesekali,tidak setiap kali. Jadi, harus tetep siap sedia,harus disiplin emang. Argh!Kuncinya memang 1:disiplin. Memaksa diri menjemput impian ya harus disiplin. So, demi hidup yang lebih baik, demi masa depan finansial yang lebih tertata,dan demi Lintang,serta demi komitmen lima belas bulan,aku harus mengubah gaya hidupku yang terbelenggu rasa malas dan tidak mampu memerangi hawa nafsu jika malas datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar