apa lagi yang bisa ditulis?
empat belas hari berlalu
dan segalanya masih jatuh bangun tak tentu.
hingga taktahu apa itu rehat
yang terlintas di kepala hanya terus melangkah
hingga waktu meminta berhenti
jikalau harus berhenti sejenak
itu bukan rehat
tapi mengelola nafas yang mendadak sesak
dia menyebutnya negativitas
tamu yang tak diundang
tapi selalu datang dan datang lagi
yang minta dijamu dengan peluh dan keluh
bilakah dia menjadi kekuatan?
ah, kapantah negativitas bisa menguatkan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar