Jumat, 17 Desember 2010

sungguh

sungguh, ini menyakitkan. kita terasa makin hambar. Kau yang diam dan jauh sementara aku memanggil-manggilmu seraya berlari menghampiri. Haruskah menakar kondisi kita dengan timbangan adil dan tidak adil?haruskah menilai semua sikap-sikapmu dengan menggunakan standar kriteria ciri-ciri seseorang mencintai Anda? Haruskah mengabaikan semua takaran, ukuran, dan pertimbangan lalu meneruskan langkah untuk memahamimu selalu..selalu..dan selalu..?

Sungguh, aku letih,lelah, dan nyaris lunglai menghadapimu, membatinmu, dan merindukanmu. Sungguh, aku ingin pergi sebetulnya, tapi mengapa selalu ada energi lebih yang menahanku untuk tetap tinggal dan melanjutkan pengejaranku. Ini sudah tak sehat lagi karena bahagia itu semu rasanya. Aku lebih sering membatin dalam luka ketimbang membatin dalam bahagia setiap kali mengingatmu. Deretan tanda tanya yang tak juga terjawab membuat segala sesuatu terasa makin jauh dan samar.

Allah..tolonglah..tunjukkan yang benar adalah benar dan yang batil adalah batil tentang dia dan hubungan kami. Allah, apakah benar-benar tak ada aku di hatinya meskipun hanya sedikit saja?sedikit yang menggerakkan jari-jarinya mengetik pesan singkat untuk mengabariku di mana dan sedang apa dia.Apakah permohonan itu berlebihan ya Allah??

Tolong..tolong aku, ya Allah.. cinta ini semakin terasa lebay,semakin terasa merugikan,menyedot energi positif dan menyebarkan negativitas ke seluruh sendi otot urat syarafku..Allah, kumohon tolong aku..tolong aku dari perasaan yang membelenggu ini..

Aneh Rasanya; Berhenti atau Terus??

Ini rasa apa?mengapa hambar dan tak nyaman?

Aku -seperti biasa- berusaha sekeras mungkin menghubungkan diriku denganmu.Tanpa lelah, tanpa menyerah, meski harus bergulat dengan waktu dan penolakan-penolakanmu yang khas itu. Malam ini, rasanya berbeda. Aku merasa kau tak lagi istimewa dengan pertanyaan-pertanyaan ingin tahumu. Pertanyaan yang sangat personal, yang dulu -dengan sangat konyol- kuanggap sebagai sesuatu yg istimewa, yang merekatkan kita, yang membuatmu takkan ke mana-mana. Namun, ada kabar yang datang, dia bercerita tentang pertanyaan-pertanyaanmu yang sering kautanyakan padaku. Huaah, apa ini? setelah semua yang terjadi, ternyata aku tak istimewa sama sekali untukmu. Jadi, waktu dan peristiwa yang sudah lewat itu tak ada artinya buatmu. Atau..hm...mungkin kau merasa bahwa itu hanya semacam tugas mulia yang harus kaulakukan seperti Bunda Theresa?

Kembali untuk kesekian kali aku merasa dipinggirkan. Aku menggambarkan diriku seperti sedang berlari sekuat tenaga mengejarmu; berlari sekencang-kencangnya agar tetap bisa bersisian denganmu. Namun, kau tak peduli pada tenagaku yang terkuras, pada lariku yang kencang, bahkan pada lubang-lubang hatiku karena sikap-sikapmu.

Pernah satu waktu kutanyakan padamu, "adakah kau mengingatku?" kau jawab,"ada." "tapi mengapa tak pernah kaukirimkan kabar?" dengan ringan kaujawab,"karena aku tak ingin membuatmu ge-er." Yah..mungkin karena bagimu kita sekadar bermain-main di taman mimpi Layla Majnun yang tak pernah ada itu.

Ini waktu bagiku untuk merenungkan kembali, memikirkan ulang apa yang sebenarnya ada di hatimu. Adakah aku sedikit di hatimu?ini mungkin berlebihan kalau harus mengabariku bahwa telepon selulermu baru, tapi kukira ini bisa jadi parameter apakah kau mengingatku untuk hal-hal kecil yang sederhana. Atau aku yang terlalu berlebihan berharap padamu?padahal kau sama sekali tak bisa diharapkan?You are very dissapointed!!

Merefleksi doaku tentang laki-laki yang kumohonkan Tuhan kirimkan untukku. Laki-laki yang berjalan bersisian, berdampingan, berpegangan tangan, tanpa saling mencengkeram atau melukai. Lelaki yang bukan sebagai tempatku selalu bergantung, bukan pula sosok yang tanpanya aku tak bisa hidup. Dan kau...tampaknya -mungkin- bukan sosok yang kuharapkan..

Ya Allah, apakah ini?untuk kesekian kali aku ragu. Apakah sikap-sikapnya adalah ujian bagiku untuk terus berjuang meraih hatinya ataukah ini adalah pertanda bahwa dia bukan untukku?laki-laki yang sibuk dengan diri dan keluarganya. Laki-laki yang asyik dengan bulu-bulu lembut kelinci dalam Dunia Sophie..Aku?adakah aku sedikit di hatimu,kak???

Kamis, 16 Desember 2010

sebuah doa

Seorang perempuan berdoa pada Tuhannya, " Tuhanku, aku tak ingin bersuamikan lelaki yang membuatku tergantung padanya. Yang membuatku merasa tanpa dirinya, aku tak bisa jalani hidupku. Tuhanku, aku hanya ingin lelaki yang bisa kuajak melangkah bersisian, berdampingan, berpegangan tangan, tanpa mencengkeram atau melukai satu sama lain. Tuhanku, maafkan aku karena sudah mengaturMu. Tapi, kumohon kabulkan doaku...

Selasa, 30 November 2010

delapan tahun itu usai sudah

Akhirnya, penantian panjang, keinginan yang datang dan pergi, sedih dan bahagia yang datang silih berganti, sayang,cinta, dan benci yang keluar masuk, disudahi hari Minggu kemarin. Ditutup dan mungkinkah akan dibuka kembali?entahlah..

Ini seperti dongeng yang penuh dengan kisah mengharu biru, berputar-putar taktentu. Aku dan kau seperti dua magnet yang tarik menarik,membagi energi positif dan negatif sekaligus. HIngga hari ini pun aku masih merasakan energimu, yang positif dan negatif itu.

Aku rindu..

Selasa, 23 November 2010

Awalnya, saya kira hanya anak remaja atau orang dewasa yang hobi pakai istilah cekidot.Namun, beberapa hari lalu,sedikit terkesima waktu saya baca di majalah BOBO, istilah ini dipakai juga. Yang menarik, tulisan cekidot itu disertai penjelasan asal-usul kata itu. Di artikelnya, secara garis besar ditulis begini, " Ingin tahu cara membuat rumah pohon? cekidot cara-cara di bawah ini (cekidot berasal dari bahasa Inggris:Check It Out). Ini menarik karena majalah anak-anak pun sudah bergaul dengan banyak istilah gaul yang biasanya hanya dikonsumsi remaja usia di atas 12 tahun atau orang dewasa. Ini pengamatan saya saja lho ya.

Sungguh, saya sangat penasaran dengan si cekidot ini, sama penasarannya dengan istilah nite untuk night, rite untuk right,termasuk istilah lain seperti lebay untuk berlebihan,japri, copas,dan sederet istilah lain yang saya tidak paham artinya apa sih? Ah, betapa tidak gaulnya saya.hehe..



Saya perhatikan makin hari semakin banyak saja kata-kata yang ditulis sama seperti kata tersebut diucapkan. Biasanya kata-kata itu adalah kosa kata asing yang diserap sedemikian rupa ke dalam bahasa Indonesia supaya terasa lebih membumi,lebih mudah diucapkan.Orang makin mudah saja mengutak-atik kata supaya sesuai dengan yang mereka inginkan dan itu dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk kesekian kalinya, saya kembali terkesan dengan cara orang-orang Indonesia menggunakan kosa kata asing dalam pergaulan sehari-hari.



Mungkin - ini mungkin lho ya- untuk sebagian orang, beberapa istilah asing terasa rumit bagi lidah mereka alias belibet. Lalu, dengan kecerdikannya diutak-atiklah kosa kata tersebut agar lebih mudah diucapkan, bahkan dalam beberapa kesempatan, hasil utak-atik kosa kata itu diterapkan dalam komunikasi tertulis. Tidak salah dan tidak melanggar EYD karena sejauh ini, penggunaannya hanyalah seputar pergaulan sehari-hari yang sama sekali tidak resmi.



Jadi, kalau mengacu pada tiga langkah proses penyerapan sebuah istilah asing ke dalam bahasa Indonesia, yakni translasi, adapatasi, dan adopsi, istilah cekidot cs masuk ke bagian mana ya?

kembali menjernihkan, menguatkan..

kemarin, energi negatifku rasanya siap meledak, siap menggugat apa saja, siapa saja yang ada di dekatku. energi engatif yang egosentris itu tak mau disalahkan meski juga paham sudah melakukan kesalahan Energi negatif yang memenuhi dadaku membuatku ingin membalas dendam terhadap apa yg sudah kuterima. Namun,Alhamdulillah,selalu Dia -Tuhanku- tempat sebaik-baiknya aku mengadu, sebaik-baiknya aku mengeluh, dan sebaik-baiknya aku menyerahkan seluruh harapan dan keinginanku. Kumohon kepada Allah agar membalaskan rasa sakit hatiku.

24 jam berlalu, berkat doa dan sabar, alhmadulillah meski kurang banget ibadahku, aku mulai kembali merasa tenang.hati ini tidak lagi kemrungsung akibat surat peringatan itu, tapi sudah mulai bisa mengarahkan pikiranku;hatiku agar lebih adil menimbang,melihat, dan menilainya..semoga berhasil memerankan tokoh ku kali ini

Senin, 22 November 2010

SUCKS!!!

Senin kelabu, senin sibuk, senin yang sungguh tak kuduga jadi sangat-sangat menyakitkan.Seninku selalu sibuk. kadangkala kesibukan itu menjadi perjalanan yang sempurna, tapi lebih sering menjadi hari yang melelahkan ketika pintu itu kubuka dan kudapati keramahan palsu dengan mata yang menyembunyikan jebakan demi jebakan di kemudian hari.

Aku sungguh-sungguh membencimu, mungkin kebencian yang sama dengan orang yang dulu jadi atasanKu di tempatku sebelumnya. Keduanya sama saja. Yang satu sedikit lebih banyak tidak tahu hingga sedikit toleran. Yang lain toleran di bibir, tapi menikam di belakang. Bukankah itu mengerikan?

Kukira diskusi panjang lebar tadi sudah cukup menjelaskan posisiku, kondisiku, apa yang sedang terjadi denganku. Kukira dia bisa jadi atasan yang mengayomi anak buahny, ternyata NONSENSE!! Benar memang opini-opini yang kubaca di surat kabar atau yang kudengar di televisi. Betapa susahnya menemukan pemimpin yang bisa menjadi pengayom, pengemong, pelindung, dan teladan bagi anak buahnya.

Orang ini, di balik wajahnya yang selalu terlihat kusut, di balik keluhan-keluhannya yang mengalir dari hari ke hari, di balik kata-katanya yang menyerukan kebersamaan, tikamannya sungguh mematikan ketika sesuatu atau beberapa atau banyak hal berjalan tidak sesuai dengan yang diinginkan. Betapa dia sangat takut reputasinya tercoreng karena hal-hal sederhana yang tak signifikan, betapa tololnya dia membuat analogi yang tak mau kalah denganku. Aku yang bercerita tentang kesedihan Lintang yang ditinggalkan ayah ibunya bekerja jauh darinya yang masih sgt kecil. dia tak mau kalah menganalogikan dirinya sebagai anak tunggal yg harus meninggalkan orangtuanya yang sakit-sakitan.

Ooh what a pity..kemarahan dan kebencian ini bercampur aduk dengan rasa kasihan. Anak kecil yang terlalu sombong dengan pengalaman minimnya. Situasi ini membuatku berputar ke masa lalu. Kebencian yang dalam yang membuatku ingin menyusun rencana balas dendam.Ya Allah, semoga Engkau berkenan membalaskan rasa sakit hati hamba..ya Rabb..

Aku enggan bangun esok hari karena harus berjumpa dengan basa-basi busuk yang menikam di belakang. Aku enggan menyapa dan beramah-ramah lagi. Kau bilang jangan ngedumel di belakang, tapi yang terjadi Kaulah yang menikam dari belakang. Okey, jika itu maumu. Aku ikuti aturan main.Kulakukan tugasku:mengajar, mengerjakan tabel revolusi belajar, sesekali kubantu pekerjaan yang kulihat di depan mataku membutuhkan bantuan. Namun, untuk beramah tamah seperti sebelum surat ini dikeluarkan takkan lagi kulakukan. SEMUA SERBA SECUKUPNYA. AKU HANYA AKAN BICARA, MENYAPA JIKA AKU MEMBUTUHKAN KALIAN, JIKA TIDAK, TAKKAN KUHAMPIRI KALIAN DI RUANG CS. TAKKAN, KALAU ITU PUN MENYEBABKAN SP 1, SILAKAN, AKU TAK TAKUT.YANG PENTING AKU TAKKAN DATANG TELAT LAGI!!

HUAAAAAAAHH..SUCKS BGT!!

Jumat, 19 November 2010

Tough Love

yah, setelah berkejaran dengan waktu, dengan ego , dengan harapan, dengan keinginan, dengan impian, dengan setumpuk kesibukan kehidupan yang penuh lukisan wajahmu,langkah ini harus berhenti. namun bukan akhir, aku menyebutnya jeda. jeda tanpa kata, tanpa sapa, tanpa tanya yang biasanya mengisi hari-hari kita. tanpa pesan-pesan singkat atau obrolan panjang yang mengantarku tidur atau menemanimu menyelesaikan tumpukan laporan yang kaubilang takpernah berkurang tumpukannya.

mungkin aku akan rindu, mungkin kau akan perlu
masa bertukar kata, berbagi cerita
saat kita saling sapa,"makan apa, sedang di mana?"

Kuharap ini bukan akhir, semoga ini hanya jeda
semga kau paham, kau mau dengar, dan putuskan..

Rabu, 13 Oktober 2010

semangat pagi

Pagiii...selalu ada yang menggairahkan saat bangun pagi ketika kita tahu ada banyak hal menarik yang bisa dilakukan hari ini. Pagiku kali ini memang tak sesempurna pagi beberapa hari lalu, ketika aku bisa bangun subuh, mencuci pakaian, minum susu, dan beres-beres kamar. Namun, pagiku kali ini tetap akan kubuat istimewa karen ada beberapa hal yang harus kuselesaikan. Bukan tentang pekerjaan rutin yang kugeluti setiap hari, tetapi rencana-rencana yang sedang kurintis untuk masa depanku.
Pagi ini sudah ada sms yang isinya uangku sudah ditransfer, senangnya. Kalian memang konsumen yang bisa dipercaya. Pagi ini aku sudah mengabari dua orang calon kolega bisnisku untuk pengiriman katalog. Semoga berjalan lancar. Pagi ini pula aku mulai berpikir tentang tawaran A ubed untuk membuat coffee book di Kota Majalengka. Waw, betapa menariknya ide itu. Ide yang juga pernah muncul di pikiranku, tapi belum pernah kutindaklanjuti karena terbentur modal. Padahal Sukabumi lebih potensial untuk itu.Hm..kucoba survey lokasi-lokasi yang berdekatan dengan sekolah.Kapan mulai?mungkin hari ini sembari ke kantor pos.
Hari ini aku akan ke kantor pos, mengirim beberapa katalog, mengirim surat gadai, lalu mampir ke Rabbani, melihat2 jilbab, mungkin kubeli kaos kaki atau peniti. Menawarkan kerja sama penjualan bros rajut. Sistem konsinyasi tak apa. Lalu mencoba mulai jualan online di facebook atau kaskus atau situs2 lain yang disebut Antok. Kupelajari dulu sebulan ini, kucoba bergabung, dan kulihat hasilnya hingga akhir tahun. Kalau bagus, baru kubuat toko online. hm..menarik. thank you, Tok.
Hidup harus terus berjalan bersama bahagia yang penuh atau sekadar terselip sedikit dalam hati. Yang penting, sedikit atau banyak. Terlihat penuh atau sekadar menyelinap, aku harus tetap semangat. Karena aku harus terus melanjutkan hidupku. Bahagia adalah keharusan, jadi aku harus selalu semangati diriku agar selalu bahagia. Yup, bahagia yang independen..

Rabu, 06 Oktober 2010

menitipkan harapan

Aku sedang jatuh cinta. Aku menyebutnya demikian. Meskipun tak tahu apakah seperti itu adanya?rasanya tidak melayang, tidak juga ingin selalu senyum dan bahagia.yang kurasakan skrg gundah gulana berkepanjangan. itu saja.
Aku jatuh cinta, tapi tak ada lagi yang bisa kulakukan. Semuanya -kukira-sudah kubuat dan kau bergeming. Aku pun tak ingin harus terus berjalan menghampirimu, bahkan kini rasanya harus berlari mengejarmu. Berlari atau berjalan bagimu sama saja. Kau ttp tersenyum menerimaku, menjawab pertanyaan-pertanyaanku, mendengar cerita-ceritaku. Atau saat kau tanya kabarku, membagi kisah hari-harimu, semua dilakukan jika aku menghampirimu, jika aku diam, kau pun akan jauh lebih diam;mematung. Tak pernah kau menghampiriku, bahkan untuk sekadar memanggilku pun kau selalu lupa.
Kakak yang pelupa, kakak yang sibuk, bahkan mungkin tak pernah menyadari keberadaanku. Karena itu, tak pernah rindu padaku, pun lupa kalau ada sosok dengan namaku. Namun, mengapa masih sulit meninggalkanmu, masih sulit melepasmu?Harapanku masih sangat besar. * aduuh, kok jadi termehek-mehek dengan bahasa picisan macam ini sih?huaaa
Makin direnungkan, makin mustahil rasanya menggapai bulan. jadi, seperti yang kubilang padamu dua malam lalu, "aku tutup botolnya dan takkan kupanggil lagi." Aku takkan mengirimimu sms lagi, takkan mencoba menelponmu seperti hari-hari lalu. Karena masa-masa menunggu balasanmu menjadi masa-masa yang sangat mendebarkan. Sementara kau hanya minta maaf karena tak bisa pahami kegelisahanku.
Kutitipkan harapan ini pada-Nya. Dia yang menjadi alasan terkuatmu tak bisa mencintai siapa pun. Semoga dibukakan jalan terbaik.amiiin..Hatiku rasanya sedikit lapang..cukup lega saat memutuskan ini. semoga Allah mendengarnya dan mewujudkan harapanku. Doa menguatkanku...

Rabu, 04 Agustus 2010

kehilangan

Aku prihatin dengan peristiwa yang menimpamu, sungguh sangat prihatin. Ini musibah yang kesekian kali yang kaualami. Di berbagai tempat yang kita singgahi, kau selalu mengalaminya. Dulu, kau pernah bilang, "Selama ini aku tak pernah ceroboh. Aku selalu hati-hati dan teliti. Kau yang selalu ceroboh dan lalai menyimpan barang-barangmu. tapi kenapa aku yang selalu kehilangan barang-barangku?" Waktu itu aku hanya senyum dalam diam, tak tahu harus berkata apa, karena begitulah adanya. Kuakui tingkat kecerobohanku memang sangat parah. Namun, tentu saja tidak separah Mr. Bean atau Donald Bebek. Sebenarnya aku tak pernah mengeluh dengan kecerobohan ini sekali pun aku sering dirugikan tak terhitung banyaknya. Dengan kekonyolanku yang khas, aneh, atau apa pun namanya, aku menikmati itu, menikmati kecerobohan yang sudah lewat. Meski saat mengalaminya, rasanya campur aduk tak karuan, panik, kuatir, cemas, takut, jengkel, bahkan sedih yang dalam. Setelah itu, aku merasa hari-hariku meninggalkan banyak kesan. KEsan yang penuh warna. Kesan yang membuat hidupku punya banyak cerita. AKhirnya kusimpulkan sendiri bahwa hidupku adalah kumpulan trial and error. Menarik tapi penuh tantangan. Tak selalu berakhir bahagia tapi tak perlu diiringi keluh kesah dan air mata.
Sekali pun demikian, aku tak pernah kehilangan barang yang berarti. Sepertinya sih begitu kalau tidak lupa. Maklum, banyak sekali yang terjadi sehingga beberapa peristiwa kurang menyenangkan menghilang dari ingatanku. Yang sering terjadi dan selalu kuingat adalah banyak barang yang rusak karena kecerobohanku. Karena itu, kau menyebut tanganku panas. Entah sudah berapa barang yang rusak karena aku yang sok tahu dan lalai. Sok tahu dan lalai bagian dari kecerobohan bukan?Hm..aku pernah kehilangan dompet waktu kelas 1 SMA dulu, kukira dari kejadian itulah, hal-hal buruk kualami selama setahun aku di kelas 1. Setelah itu, aku tak pernah kehilangan sandal, sepatu, dompet, atau barang-barang yang kuanggap penting lainnya. Yang masih membekas hingga hari ini. Ketika rumah kita dimasuki pencuri bberapa tahun lalu di Ternate, kukira itulah awal mula hidupku diwarnai kehilangan.
Kehilangan yang tak bisa dianggap sebagai peristiwa biasa karena barang yang pindah dari tempat seharusnya, yang bergeser dari pemilik sahnya. Tapi kehilangan dalam arti yang lebih luas. Dengan kenaifanku, aku melihat kehilangan itu sebagai teguran. Musibah itu datang ketika konflik menggoyahkan perahu kecil kami. Aku tak tahu apakah kau merenungi konflik itu seperti apa yang kurasakan?kehilangan yang lebih dari satu kali itu terjadi kala konflik perahu kita tak kunjung selesai. Dalam hati, aku cenderung menyalahkanmu atas peristiwa itu. Kau yang tak pernah mau mendengar, menutup pintu-pintu hati, hingga harus ada tragedi yang mungkin bisa membukanya terbuka lebar-lebar. Sayangnya, kukira itu pun tak mempan.
Hari ini, kehilangan itu terulang lagi. Kembali ketika perahu kita sdh oleng dan separuh bagiannya tenggelam. Aku tak punya kata hiburan buatmu karena kita bukan apa-apa, walaupun hanya teman, kita bukan itu. Aku simpati, prihatin, dan ikut sedih. Tidak seperti di masa lalu, aku tak lagi menyalahkanmu -meski seharusnya di masa itu aku juga tak boleh melakukannya- tak lagi menghakimi bahwa kehilangan itu terjadi akibat kejahatanmu, kekerasan hatimu, atau kekasaranmu. Aku takkan melakukan itu meski aku belum bisa melepas negativitas yang masih meringkuk nyaman di dalam hati. Aku juga tak bersih dari kesalahan. Aku berperan dalam sebab yang mengakibatkan perahu kita oleng dan tenggelam sebagian ini.
Semoga everything gonna be OK, meski aku -karena kau tak menginginkannya- tak akan ada untukmu lagi untuk selamanya...

Kamis, 15 Juli 2010

Energi Buruk

Sesungguhnya aku tak suka berkeras hati seperti ini. Tidak peduli pada banyak hal, tidak juga pada hal-hal yang vital untuk anak kita. Adakah kau tahu bahwa sekali pun keras kepala, aku bukan seorang yang keras hati. Hatiku mudah luluh, hatiku lembut mudah tersentuh. Seorang teman menyebutku polos, teman yang lain menilaiku sangat lugu, tapi sejauh ini belum ada yang melabeliku naif.

Sesungguhnya aku tak ingin mengabaikanmu, mengabaikan berbagai hal yang terjadi dalam rumah kita. Aku sungguh ingin peduli tetapi kenyataan yang kuhadapi membuatku -mau tak mau- harus bersikap yang sama denganmu. Tak peduli!!Keras hati ini membuatku diserang migrain berkali-kali. Diserang putus asa yang datang dan pergi. Dan yang tak kalah penting keras hati kali ini tak membuatku menjadi lebih bersemangat menjalani hari.

Pagi ini, aku tak tahu mengapa menjadi sangat marah dan nyaris dikalahkan oleh kemarahan. Alhamdulillah aku punya logika dan kesadaran yang saling mengingatkan. Ada logika yang mengarahkan pikiranku agar tak bertindak bodoh. Dia mengendalikan lidah, tangan, dan kakiku agar tak kalap dikelabuhi setan pengumbar dendam kemarahan. Ada kesadaran yang lahir dari nurani; kata hati. Keduanya merupakan modalku untuk tetap menjadi manusia yang beretika kala negativitas itu menyerang.

Ada satu hal lagi yang tak kalah penting:sahabat. Mereka menolongku membuka simpul-simpul kesadaran. Benang merah yang Tuhan hubungkan antara aku dan mereka, membuat hidup yang sulit ini terasa agak ringan untuk dijalani. Di titik ini ada ketergantungan, tak mengapa selama aku bisa mengelola ketergantungan dengan benar. Tak apa selama aku tetap sadar bahwa semua orang adalah teman seperjalanan yang datang dan pergi silih berganti. Karena pada dasarnya, kita tetap melangkah sendiri.

Hari ini, kala menahan amarah terasa sangat berat, kala dada terasa sesak, dan air mata tak mampu bertahan di tempatnya..aku menyelam jauh ke dalam hati.Aku merasa tak berdaya ketika kemarahan&kebencian yang disebabkan energi buruk itu membuatku melukai Lintang.Membuatku mengikutsertakan Lintang dalam konflik kami. Tidak bijaksana memang. tapi, aku sungguh tak berdaya. kekuatan yang kupunya tidak konstan sifatnya. Bagaimanakah membuatnya tetap konstan? tak tergoyahkan? supaya aku selalu menggunakan akal sehatku dan tak terpengaruh energi buruk itu?bisakah melangkah dan terus menghadapinya tanpa goyah???? Kuncinya kukira hanya satu: Pengadilan Agama. Andai pengeluaranku bulan ini dan bulan depan tidak menumpuk, mungkin aku bisa menyelesaikan masalah ini dan mengenyahkan energi buruk itu.

Ya, aku menyebutnya energi buruk!sangat buruk!!

Merealisasikan Impian

Apa yang bisa membuat hidup terasa lebih hidup?apa yang bisa membuat kita bisa mengatakan "life is never flat" ? Jika pertanyaan itu dilontarkan padaku, jawabanku adalah impian. Bukan karena terinspirasi Laskar Pelangi tetapi semua yang kualami dan kuterima dalam tiga puluh tahun perjalanan hidup membuatku menarik kesimpulan bahwa impian membuat hidup kita lebih hidup. Impian membuat hidup kita menjadi istimewa.

Definisi "impian" untuk setiap orang tidak sama. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, definisi impian adalah cita-cita-cita (keinginan) yg mustahil atau susah dicapai; sementara seorang blogger lebih sepakat dengan pendapat Napoleon Hill, "Impian adalah cetak biru (blue print) untuk prestasi terbesar kita". Aku sendiri memahami impian sebagai sesuatu yang membuat kita bersemangat menjalani hidup.

Lalu, apa impianku? sudahkah aku berusaha mewujudkan impian-impian itu?aku punya banyak impian. impian sederhana, impian spektakuler, impian jangka pendek,dan impian jangka panjang. Namun, dari deretan impian itu hanya segelintir yang berhasil kurealisasikan. Malu juga di usia 30 tahun, tak banyak karya yang sudah kuciptakan dari tanganku, dari pikiranku, dan dari hatiku. Yang tercipta malah tumpukan luka yang menyayat dan begitu dalam. Tapi, sudahlah. Toh, luka itu pula yang membimbingku menjadi lebih aktif merenungi hidup. Merenungi 5W 1H dalam pengembaraan hidupku ^_^

Luka-luka itu pula yang mempertemukan aku dengan beberapa orang yang mengubah paradigmaku berpikir tentang banyak hal dalam hidup. Aku memang bukan seorang arif bijaksana. Hati dan pikiranku masih diliputi dendam, iri, dengki, jahil, dan sejenisnya. Namun, di atas itu semua, aku masih punya nurani dan nilai yang berharga sebagai amunisi berbagi kekuatan dan kasih sayang dengan sesama.

Kembali pada impian. Aku selalu menoleh ke belakang, ke masa lalu, setiap kali kuingat impian-impianku. Bersyukur bahwa impian-impianku di masa lalu berhasil kurealisasikan. Beberapa yang teringat adalah kuliah di luar kota Bandung, punya pacar, naik gunung, bertemu dan bercakap-cakap dengan Sujiwo Tejo, dapat tanda tangan Sapardi Djoko Damono, menyaksikan Taufik Ismail membaca puisi, menonton koreografi tari, teater, atau konser musik klasik.Singgah di banyak tempat di negeri ini, pernah menjadi asisten Sultan&Ratu Kesultanan Ternate, menjadi dosen,membaca banyak buku yang mencerahkan, menjadi wartawan, dan pernah punya suami yang pandai main gitar meski tak berkaca mata dan latar belakangnya bukan mahasiswa kedokteran.Juga menjadi seorang guru. Ini bukan impian tetapi cita-cita semasa kanak-kanak dulu.

Kini, di usia tiga puluh tahun, ketika hidup terasa sangat rumit dengan pekerjaan rumah sebagai manusia, individu, wanita, dan ibu yang makin kompleks, impian-impianku pun tak pernah surut. Sebagian besar memang masih tentang diriku, sisanya untuk Lintang. Waduh, ibu macam apa ini? hahaha..any way kukira itu bukan masalah. Gimana pun, aku adalah individu. Meski Lintang lahir dari rahimku, dia tetaplah individu yang berbeda denganku. Seperti kata Kahlil Gibran,"Anak-anak kita milik zamannya maka biarkan mereka berkembang tanpa harus kita paksa menjadi seperti yang kita inginkan. kita cukup membimbing dan mengarahkan." Nah, aku akan tetap berada di sampingnya, menyayanginya sepenuh hatiku tetapi takkan memaksanya menjadi apa yang kuinginkan. Yang penting Lintang menjadi wanita salehah yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi sesamanya. Wanita yang tangguh.itu impianku untuknya.

Kamis, 08 Juli 2010

biasa saja

ah,lagi-lagi tentang cinta..tentang rasa..tentang rindu..tentang sesuatu yg tak bisa kupendam,takbisa kutahan seperti orang lain yang bisa melakukannya.
Ini sebetulnya rindu yang biasa,sayang yang biasa,mungkin cinta yang biasa.Semua biasa adanya,seperti mereka yang saat ini merasakan hal yang sama. aku sama seperti banyakperempuan lainnya,sama seperti perempuan yang mengagumi dia. mengirimi sms yang tak pernah dibalas,menelepon ytapi takpernah diangkat. meski darinomor yg berbeda. ah,menyebalkan. tapi aku takbisa keluar dari pusaran ini. berputar-putar dalam upaya menahn diri,berputar-putar dalamupaya membebaskan diri. apakah aku harus menyampaikan semua yang kurasa?adakah gunanya???
Mungkin ini bagian dari pelajaran tepuktanpa tepuk, bertepuk satu tepuk..hhhhh...cinta oh cinta...

Selasa, 29 Juni 2010

kisah sang pendoa

KISAH SANG PENDOA


Ketika aku memohon kepada Allah sebuah kekuatan, Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat

Ketika aku memohon kepada Allah sebuah kebijaksanaan, Allah memberiku masalah untuk kupecahkan

Ketika aku memohon kepada Allah sebuah kesejahteraan, Allah memberiku akal untuk berfikir

Ketika aku memohon kepada Allah sebuah keberanian, Allah memberiku orang bermasalah untuk kutolong

Ketika aku memohon kepada Allah sebuah bantuan, Allah memberiku kesempatan

Aku tidak pernah menerima apa yang aku pinta, tapi aku menerima segala yang kubutuhkan.

Makna Spiritual di Balik Bilangan Satu dan Nol

Ini tentang apa yang kubaca hari ini. Tentang bilangan yang mendasari cara berpikir manusia. Tentang nol dan satu.
Sebelumnya aku tak pernah serius memikirkan ini. Tidak jug mengaitkan berbagai keributan yang muncul akibat perbedaan terutama dalam tubuh Islam dengan angka nol dan satu. Namun, novel Bilangan FU yang ditulis Ayu Utami –yang bagiku sgt mengagumkan, membayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkannya untuk melakuka riset, menyusun hipotesis, lalu membangun tesis, antitesis, dan sintesis- menarik perhatianku. Analisis yang dia buat tentang bilangan satu dan nol yang menjadi inti falsafah masing-masing agama. Dalam buku ini pula, baru kuketahui bahwa agama semit sama artinya dengna agama langit atau agama samawi. Dulu, kukira agam semit hanyalah sebutan untuk mereka yang memeluk agama Yahudi. Payah betul, untung aku tidak sering menggunakan istilah itu.
Agama-agama timur sangat menekankan konsep ketiadaan, kekosongan, sekaligus keutuhan. Konsep ini ada dalam kata sunyi, sunyhat, shunya. Konsep ini ada pada bilangan nol. Berarti ini menjelaskan bagaimana Tao, Konfusius, Buddha, dan kepercayaan lain memahami hubungan antar alam semesta dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dari akibat adanya intweraksi antara manusia dan alam semesta. Tao mungkin menggambarkannya dalam konsep yin dan yang. Bagaimana dengan konfusius?Buddha?dan keyakinan lain?apakah Tai Chi dan produk2 lain yang diciptkan dalam rangka mewujudkan keserasian dan keselarasan dalam kehidupan manusia, di sini mengacu pada konsep kesehatan jasmani dan rohani yang kita jumpai dalam praktik yoga atau semedi bertitik tolak pada bilang nol yang menggambarkan kesunyian sekaligus keutuhan?wuahh..ini sangat menarik. Ini New Age banget. Aku sukaa..
Sebaliknya, monoteisme menekankan bilangan satu. Satu yang menggambarkan bahwa Tuhan mereka adalah satu. Apakah pemahaman semacam itu yang menyebabkan orang2 dengna keyakinan seperti itu sulit menerima perbedaan?sulit membuka diri untuk lebih bijaksana dan terbuka mempelajari dan memahami tradisi-tradisi lain?
Hm..aku baru sadar, bahwa satu dan nol punya makna spiritual juga 

Sabtu, 26 Juni 2010

jelaga kah?

waktunya bersih-bersih
banyak jelaga yang menunggu untuk dibersihkan
tapi tunggu!
sungguhkah ini jelaga?

atau memang sesuatu yang muncul apa adanya?
akumulasi ketidaknyamanan yang tersimpan lama
yang diabaikan karena menganggap semua akan sirna
oleh tenggang rasa?

lima ratus hari berlalu
kesal itu menyeruak taktentu
jengkel itu mengerutkan keningku
marah itu nyaris meledakkan dinding-dinding hatiku

kembali
di lima waktu
saat aku menemui-Mu
kutanyakan lagi,"Tuhan,sungguhkah ini jelaga?"

Tak banyak yang kupunya
toleransi dan tenggang rasa itu modalku berbagi dengan sesama
namun, layaknya manusia biasa
aku taksempurna
hatiku sama dengan mereka
bisa terluka hingga kehilangan gairah untuk tertawa

Rabu, 23 Juni 2010

miris..tragis..

kabar dari ibu membuatku merasa sangat miris, sedih. kasihan ibu, kasihan yugo. sementara aku tak bisa berbuat apa-apa. Kenapa lek yudi bisa sesadis itu?
ke manakah nuraninya yang seharusnya diasah dengan baik dalam salat dan zikir yang setauku tak pernah terlewatkan olehnya?

Aku tau pasti kata-kata ibu sangat menyinggungya terlebih kalimat yugo yang sangat kasar dan melukai ahrga dirinya. Ya, pelajaran yang lain yg kuperoleh hari ini: mungkin lek yudi memang benar dikasih uang terus menerus sama lek Nur adalah fakta, tapi harga diri yang terluka karena mendengar lontaran kalimat itu dari ponakannya yang notebene pernah dia nafkahi semasa kecil dulu adalah hal lain. Kaliamt2 tajam itu dan kebengisan yang muncul kemudian, mengingatkan aku pada kalimat2 gun, "Monster di tubuhku dibangunkan oleh rapalan lidah tajam." Dan itu kutemukan dalam peristiwa yang dialami ibu dan yugo.

Aku bisa mengerti kemarahan lek Yudi yang meledak dahsyat, tapi aku juga bisa paham kenapa Yugo sampai mengucapkan kalimat itu. Kami semua marah, lelah, dan jenuh dengan kelakuan Lek Nur. Dia adem ayem di sana, sementara saudara2nya baku mulut dan dihantam hingga nyaris tewas. Tragis..keluarga besarku yang tragis. Namun, kebengisan itu tak bisa ditolerir. KOnyol kalau dia membela diri karena harga dirinya dilukai. Tolol karena dari perspektif mana pun tindakannya salah.

Sungguh, aku takkan memaafkan dia kalau adikku sampai tewas akibat cekikannya. Saat ini pun,meski aku sduah memohon kepada_nya agar memberi ablasan setinpal kepadanya, aku merasa tidak etis menyampaikan permohonan itu kepada Allah. KUganti dengan semoga Engkau menyadarkan dengan cara-Mu. Dalam dendam, kuharap kesadaran itu datang dengan cara yang sama pedih dan sakitnya....

Apa yang akan terjadi dengan keluarga besarku?Seharusnya setiap orang bisa menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Karena setiap orang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Seharusnya kesadaran itu ada dalam hati setiap orang, sebab sia-sia berharap menemukan teladan, anutan, yang bisa dijadikan tempat bergantung.JIka itu tetap dijadikan alasan, bersiaplah menjalani hidup yang anarkis..

Jumat, 18 Juni 2010

Roman Picisan

Roman picisan adalah metafor yang kubuat untuk menggambarkan perasaanku terhadap kakak. Mengapa kupilih frase itu? Karena membuatku jadi termehek-mehek tak jelas. Namun, adakah perasaan termehek-mehek yang jelas?

Aku benar-benar lemah menghadapi ini. Ketika dia tak kunjung tiba dalam bentuk pesan singkat atau suara yang menjawab teleponku, aku merasa harus segera melepasnya dan memindahkan fokusku darinya. Bertekad melepas, bertekad menutup, bahkan-sekali pun pak guru melarangnya- aku menganggap melupakan dan menghapus berbagai hal yang berhubungan dengan dirinya adalah hal yang jauh lebih mudah ketimbang belajar memahami 'tepuk tanpa tepuk' itu.

Sayangnya, saat tekad itu kupancangkan, dia muncul lagi. pesannya datang, suaranya bisa kudengar lagi di telepon. Huaaaaahhhhhhhhhh...lagi-lagi ini selemah-lemahnya iman. Setelah itu, dia pergi lagi, aku menunggunya lagi dengan jutaan debar ketidaksabaran. Bukankah itu sangat melelahkan?dan kisah semacam ini, perasaan yang dipendam - tidak dipendam sebetulnya, dia tahu perasaanku. hanya aku yang masih meraba-raba bagaimana perasaannya sesungguhnya - hubungan yang tak jelas, harapan kosong tapi masih tetap dipertahankan, menurutku adalah gambaran roman picisan.

Sebetulnya, aku tahu apa yang harus kulakukan:berhenti dari kekonyolan ini. Namun, entahlah..tak semudah yang kukira. Pikiran dan hatiku tak bisa melepasnya begitu saja.Pak guru pernah bilang,"sampaikan perasaanmu dan lihatlah bagaimana reaksinya. supaya semuanya jeas dan kau terlepas dari kegundahan&kegelisahan itu." Aku tak berani melakukannya, sungguh. aku merasa dia akan pergi jika aku mengutarakan hal ini.Perasaan dan harapanku. Jujur, aku sendiri tak tahu apa yang sebetulnya kuinginkan darinya. Di satu sisi, aku peduli padanya, sangat menyayanginya, dan ingin menghabiskan hidupku dengannya. Sementara, di sisi lain, penilaian orang-orang terhadapnya, terutama mbak niar, sangat memengaruhiku. Aku sedikit curiga, agak tak percaya, sangat penasaran, hingga sampai pada taraf menyelidiki seperti apa dia sebenarnya.

Orang-orang itu menilainya tanpa pernah mengenal dia dari dekat. Itu yang membuatku tak bisa percaya 100 persen. Tak bisa percaya bukan berarti tak mempertimbangkan penilaian-penilaian itu. Aku merasa ada di persimpangan, antara harapan dan kekuatiran. Antara keberanian untuk terus emercayainya dan ketakutan kalau-kalau apa yang kupercaya itu salah.

Aku merasa sudah banyak hal yang terjadi antara kami. Banyak hal yang membahagiakan dan menyakitkan. Adakah dia merasakannya? Sekarang kami tak pernah membahas hal2 macam itu. hum..apa ya yang kami bicarakan sekarang ini?pasca teror G, kami benar2 membatasi diri, aku juga begitu. Semakin aku kuatir dia pergi, semakin aku tak berani bicara tentang kami, tentang perasaanku. Kondisi seperti itu membuatku lelah menduga2, membuatku sedih karena dugaan-dugaan itu hanya menciptakan hipotesis tak kunjung menjadi tesis.

Kapankah ini berakhir?kapankah hatiku bisa konsisten bersikap? Aku merasa sangat berjarak dengan masalahku setiap kali siapa pun datang curhat padaku. Aku menyarankan hal-hal realistis yang baik pada siapa pun yang datang. Menghiburnya dengan harapan-harapan yang konkret sehingga bisa membuat mereka tetap semangat dan berpikir positif. Sementara aku sendiri masih jauh panggang dari api...Ini tak proporsional meskipun Yuli mengatakan itu wajar...Bagiku seharusnya segala sesuatu suci sejak dari pikiran. Seharusnya aku mampu berjuang mewujudkan kesucian itu. lidah, hati, dan rasio seharusnya merupakan kesatuan. Itulah yang membuat hidupku menjadi lebih hidup!

Seharusnya begitu, realitanya?apa yang harus kulakukan?aku serba bimbang tak jelas hendak melakukan apa, memilih yang mana, memfokuskan pikiran pada apa?segala sesuatu berjalin kelindan di kepalaku. Aku tak berani melangkah!! Ayolah diri, kau tak beringsut sedikit pun dari masalahmu. Kau hanya berpindah dari saran yang satu ke saran yang lain. nasihat yang satu ke nasihat yang lain. taksatu pun yang berhasil membuatmu memutuskan langkah apa yang akan kauambil. Tak satu pun!! Kalau terus berlarut-larut, akan seperti apa hidupmu kelak?

Aku menegur diriku sendiri.Ini kejujuranku terhadap diriku sendiri. Aku harus fokus pada masalah. Fokus itu akan membuat pikiranku terpusat dan seperti apa yang pernah kubaca dan kutanamkan pada diriku sendiri bahwa alam semesta akan mendukung pikiran kita jika pikiran itu fokus pada satu hal, tidak berserakan tak karuan.

Jadi, mari mengurai masalah:
1. Hubunganku dengan Gun yang sudah sangat parah. Ego kami makin lama makin tinggi dan tak tersentuh oleh nasihat apa pun. Aku yang merasa sangat terluka akibat kdrt yang dilakukannya dan dia yang terluka akibat hubunganku dengan kakak. Dia mencoba memperbaiki diri dan menawarkan komitmen baru, kutolak mentah2. Ketika kucoba menerima itu, menjalani hidupku bersamanya dengan beragam perasaan taknyaman dan kerinduan yang meledak2 terhadap kakak, dia malah memutuskan untuk berpisah. Ketika giliranku menawarkan komitmen baru dan memperbaiki berbagai hal sembari mengakui kesalahanku, demi keluarga yang sehat secara psikologis untuk Lintang, dia menolaknya. Kuputuskan kembali pindah agar bisa mengurus Lintang lagi meskipun aku taklagi berkomunikasi dengan Gun. Benar-benar tak ada komunikasi, pun tak ada kontak mata lagi di antara kami. Ini benar2 tragis. Aku bersikap diam karena dia sudah memasang status it's complicated dalam accountnya di face book. Itu menyakitkan.Jadi, kuputuskan mendaftarkan gugatan ke pengadilan agama saja.

2. Aku tak boleh membawa Lintang karena dendam Gun pada kakak. Ini membuatku sangat cemas pada perkembangan dan pertumbuhan Lintang kelak. Aku tak percaya Gun bisa mendidik Lintang mengingat seperti apa karakter GUn. Terlebih dalam urusan agama. Gun nol besar. Aku harus perjuangkan lintang. Lintang menjadi alasan pertama dan terkuatku mendaftarkan gugatan ke pengadilan agama.

3.Tentang kakak.Nah, ini yang sulit buatku. Sangat sulit.Teori-teori Pak Guru dibantah olehnya. humm..apakah yang dimaksud pak guru ttg bulan dan matahari itu harus dirahasiakan juga ya?semoga bukan itu. Semoga yang dimaksud harus dirahasiakannya adalah firasatnya ttg aku dan kakak. tentang aku sebagai jawaban yang selama ini kakak cari. Yaa tentang aku yang harus memahami semesta dan merenungkannya. Butuh waktu sangat panjang memang. Aku tak tahu apa yang sudah disiapkan Allah ttg ini. Apa rencana Allah terhadap perasaanku pada kakak. Aku serba tak tahu. Yang pasti, pekerjaan rumahku adalah membaca, merenungi, dan memahami semesta karena di dalamnya jawaban itu berada. Oleh karena itu, aku tak boleh ngoyo, merengek-rengek padanya, menggangggunya dengan sms2ku, mengejarnya seperti rena adalah hal yang tak boleh dilakukan. Bersikaplah sewajarnya, diamlah secukupnya. segala sesuatu menjadi baik jika kita bersikap sak madyanya (bener ngga ya nulisnya?). Hari ini aku bisa mengendalikan perasaanku, kerinduanku. itu sudha cukup. harus dipertahankan dengan cara jangan menghubunginya dulu. Mulailah dalam seminggu ini, lalu sebulan, dua bulan.Cobalah dan aku akan memberi reward bagi diriku sendiri jika berhasil melampaui sebulan penuh tidak menghubunginya.Bismillahirrahmanirrahiim.Kesalahanku adalah selalu tidak berhasil menahan diri untuk tak menghubunginya lagi. Aku punya banyak teman, jadi janganlah bergantung hanya padanya..

Rabu, 16 Juni 2010

Rabu, 16 Juni 2010

aku ini sedih melulu.sedih ini sedih itu.kuatir ini kuatir itu.Sebetulnya aku tak sepositif thinking yang dikenal orang-orang. aku juga sering pesimis. persentasenya mungkin sama besar dengan optimis yang kumiliki. naik turun, datang pergi. itulah mengapa aku membutuhkan para sahabat. mereka yang selalu punya energi positif untuk dibagi. Memang, kebahagiaan hanya bisa diperjuangkan sendiri, diciptakan sendiri. namun, keberadaan orang lain juga bisa membantu kita memperjuangkannya, menciptakannya. Semampuku, kutegakkan hati.kuhalau sedih, kuhibur hati yang jatuh bangun taktentu. ada kalanya berhasil, ada kalanya perlu uluran tangan orang lain.Uluran itu tak selalu berupa bantuan. ada sahabat yang kuhubungi untuk bercerita hingga tuntas ttg apa yang kurasakan, tetapi sekadar berbincang tentang apa saja, hal-hal sederhana, mendengarkan kisah mereka tanpa harus membagi kisah hidupku sudah bisa melegakan. Intinya, aku membutuhkan teman.

Di tengah kegalauan yang belum usai, aku memotivasi orang-orang di sekitarku. siapa pun mereka. Hm..motivasi yang kadangkala kusadari belum bisa kulakukan untuk diriku sendiri.Tak apa, ada kalanya si motivator berjarak dengan dirinya, berjarak dengan kisah hidupnya. Yang penting aku tak menyimpang dari kalimat-kalimat yang kusampaikan pada mereka yang datang bertanya kepadaku, mereka yang membutuhkan support dariku. Bagaimana pun, aku masih berproses sama seperti mereka.

Hari ini, kepalaku pusing sejak pagi. Pertama, karena bingung bagaimana membawa Lintang. Kedua, kabar kepastian tentang kepindahanku. Tentang Lintang, aku tak tahu jawabannya, tak tahu bagaimana akhir dari kisah ini, sebelum aku betul-betul melangkah ke pengadilan agama. Lintang juga berhubungan dengan rencana memindahkan aku ke cabang lain. JIka aku dipindah, bagaimana Lintang?aku tak mungkin membawanya karena memaksa membawa Lintang sama saja membangunkan monster yang mengerikan. Namun, membiarkannya tetap bersama gunawan berarti aku membiarkan Lintang tumbuh menjadi orang yang sama seperti si pendidik. Itu yang jadi beban pikiranku.

Sementara kepindahan itu sendiri sebenarnya cukup menyenangkan. Pergi ke tempat baru, bertemu orang-orang baru, dan mengalami pengalaman baru. Ini menggairahkan.gairah yang diikuti harapan-harapan.semoga kacab di tempat baru lebih toleran, teman-teman baru yang menyenangkan,jika pun tidak, aku bisa membangun duniaku sendiri.Di saat semacam itu, aku bisa menerapkan filosofi:bukan penyendiri, tapi tak apa kalau harus sendirian.

Kalau benar aku yang dipindah, berarti benar pula firasatku bahwa Sukabumi bukan tempatku menghabiskan seluruh usiaku.sama seperti ternate dulu. Kota manakah selanjutnya?

Jumat, 11 Juni 2010

manusia tanpa iman, bukankah itu mengerikan?

Kalau teman-temanku di Jogja sana tahu atau mereka yang pernah berproses denganku di kegiatan mana pun itu tahu bahwa kali ini aku sangat concern terhadap kasus video ariel dan wanita-wanita itu, mereka pasti akan menertawakanku, menghina, dan meledekku habis-habisan. "ngopo kowe Gi, mikirno sing koyo ngono." Hahaha..geli sendiri sebetulnya, menyadari betapa aku punya curiosity yang tinggi terhadap apa yang terjadi pada idolaku itu :-D
Usiaku yang sudah menginjak kepala tiga ternyata tidak bisa menahan diriku untuk tidak terpesona dan masih bisa menggilai (ah, istilah ini terlalu lebay, tapi aku belum bisa menemukan istilah lain yang lebih tepat.mungkin nanti menyusul dalam pengeditan)artis.Menggilai artis menurutku konyol dan menggelikan. Namun, aku tak bisa juga menghindar dari pengalaman rasa semacam itu. Yah, meski sejak aku belajar Francis Bacon dan empat idol yang dia ketengahkan dalam Organum Novum (perantaraan baru untuk akuisisi pengetahuan). Menurut Bacon, kekaguman yang berujung pada pemujaan berlebihan disebut idol theathry. Menarik, kalau aku menarik benang merah antara ketertarikanku terhadap kasus ini dengan idol theathry-nya Francis Bacon. Namun, gimana menariknya ya? padahal aku sedang ingin membahas betapa musang berbulu domba sangat mengerikan. Paradoks topeng tak pernah bisa membuat orang sekitar nyaman.humm.. dan aku menjumpai orang-orang itu di berbagai tempat dalam perjalanan hidupku 30 tahun ini.

Jumat, 04 Juni 2010

happy or not, life must go on

Aku hanya ingin melepas ego, jika itu penyebab segalanya. mungkin banyak hal yang kuanggap benar, sebenarnya adalah kesalahan yang tak terdeteksi. aku tak ingin menyesali keputusan di masa depan. Tak ingin melihat lintang menjadi akibat dari kemarahan-kemarahan kami. aku ingin dia hidup dalam kebahagiaan, ketenangan, dan ketenteraman. Seperti bayi ikan paus yang berenang bersama ayah ibunya. sebagian besar hidupnya dilukai oleh kekerasan dan kesedihan yang lalu lalang di depan matanya. Dalam beberapa fase perkembangannya, Lintang sedikit lebih tertata dibandingkan anak-anak seusianya. Kukira bukan karena dia berkembang lebih dewasa, tetapi karena peristiwa yang dialaminya membuat dia berbeda.

Pagi ini, aku mencoba mengatakan pikiranku, perasaanku. kuabaikan egoku, kemarahan, sakit hati, dan lainnya. Kuharap ada komitmen yang bisa dibangun kembali, ada perubahan yang bisa sama-sama kami lakukan demi hidup yang lebih baik. Demi keluarga sehat secara psikologis untuk Lintang. Namun, dia mematahkan semuanya. ketakutannya yang -menurutku- konyol membuatku menghapus harapan. benar juga, tak ada yang bisa diharapkan darinya. aku pun tak bisa hidup dalam ketakjelasan kondisi macam ini. pulang ke rumah dan tak jelas menempatkan dia seperti apa, seperti dia yang tak jelas seperti apa menganggapku, sementara dia menuntutku memenuhi kewajibanku sebagai istri. Apa ini?konteks sebagai apa? pikiran-pikiran itu sering muncul dan tak menemukan jawabannya. aku gerah dan sangat tidak nyaman dengan hidup seperti ini. Kalau Yayu meminta aku yang berkomitmen sendiri dan tak perlu berharap padanya, sama seperti Lia yang menyarankan supaya aku menelan ketidaknyamanan asal tetap bersama Lintang, sungguh aku tak bisa. ketidakmampuan ini disebabkan oleh ketidakyakinanku terhadap dia. adakah dirinya akan berubah?adakah perenungan2nya didasari oelh kerendahan hati?jawaban-jawabanny pagi tadi masih menunjukkan kalau dirinya tak berubah. merasa benar.
Aku mungkin akan meninggalkan mereka jika tak ada perubahan yang berarti. Aku butuh komitmen yang sama,yang bisa saling menguatkan untuk melangkah ebrsama. JIka tidak, aku putuskan membangun hidupku sendiri. Dengan seluruh rasa sakit, aku akan melepas Lintang. Takkan kuingat dan kutemui lagi. melepaskan untuk melapangkan. bahagia atau tidak bahagia hidupku saat ini, aku harus terus melangkah. melakukan sesuatu, menghasilkan karya bermanfaat untuk diriku dan orang lain.
Semoga....

Sabtu, 29 Mei 2010

agenda hidup

aku ingin menuliskan pengalamanku, membaginya pada orang-orang untuk memperkaya hati siapa pun yang membacanya. namun, kukira belum saatnya, persoalan demio persoalan belum bisa kutuntaskan. aku belum bisa keluar dari sirkuit ini. aku masih ebrputar-putar. mungkin hal pertama yang HARUS kulakukan adalah melepas kakak. itu dulu.karena dia yang membuat segala sesuatunya masih keruh sehingga hatiku belum bisa memahami secara utuh.

Jumat, 28 Mei 2010

penasaran itu meredup..

Mungkin kalian lelah menemaniku, karena kesibukan kehidupan masing-masing yang mengharuskan kalian fokus pada apa yang sedang dijalani. Mungkin kalian jenuh dengan cerita-ceritaku, sms-sms tak pentingku, atau kebingungan yang berputar-putar.
Smsku tak dibalas sejak berjam-jam lalu. ya sudahlah..seperti janjiku pada diri sendiri kemarin: berpikir sendiri, memutuskan sendiri. Jadi, mungkin kalian intermezzo yang secara sungguh-sungguh dirangkaikan dengan benang merah dalam kehidupanku. Kehadiran kalian memang sangat menyentak, menggoncang, dan membangun energi keberanian yang cukup dahsyat-kukatakan cukup-karena belum mampu membuatku keluar dari sirkuit ini.
Tentang kakak yang sempat membuatku sangat penasaran. Kau yang takbisa mencintai orang lain. Kau yang kami juluki horny theresa..harapan, impian, sekaligus khayalanku tentangmu harus segera kucabut. penasaran ini ternyata mulai meredup. berganti dengan rasa tak peduli. ya, untuk apa peduli, toh kau tak pernah menyapaku, setiap kutanyakan itu, kau selalu berkilah dengan jawaban yang sama..Jadi, aku tak ingin menghubungimu lagi.
Kulanjutkan hidupku saja. jika kalian semua kutinggalkan, apakah aku akan kembali kembali dalam jalan semula. Apakah kuputuskan kembali ke rumah itu?menjalani hidup yang tampak aman dan jelas meski mencekam karena tak tahu apakah monster itu akan marah atau tetap diam? atau adakah solusi lain?adakah kesepakatan2 baru yang bisa kami buat?tentang hidup yang tenang, damai, dan bebas dari kecurigaan.
Jika segalanya bergantung padaku, tapi mengapa selalu kurasakan kesadaran rak berdaya itu?jawaban dari kebingungan ini adalah keberanian. Apa pun itu, substansinya adalah keberanian!!!

Selasa, 18 Mei 2010

aku ingin membantu ibu

aku ingin bisa membantu ibu. kesulitan-kesulitannya selama ini hanya berhenti pada pembicaraan di telepon saja. aku hanya bisa mengangguk dan mendengar keluh kesah beliau. tak bisa meringankan apa pun. yang kulakukan malah menambah beban pikirannya di usia yang seharusnya taklagi harus bekerja mengemban banyak beban.
Aku ingin bisa membantu ibu. Mengiriminya uang setiap bulan meskipun hanya seratus dua ratus ribu rupiah. yang kulakukan malah sebaliknya. aku malu, rasanya sibuk dengan kebutuhanku sendiri. kebutuhan yang entah apa itu, menghabiskan simpananku dan gajiku. aku manajer keuangan yang sangat buruk.
Aku ingin membantu ibu membiayai Anggit yang harus opname di rumah sakit. Namun, kebutuhanku pun masih mengantre di belakang untuk segera dituntaskan. Mei-Juni ini masih padat oleh banyak tagihan. Sementara aku masih sulit konsisten mematuhi anggaran keuangan yang kususun sendiri. Astaghfirullah..apa yang harus kulakukan supaya aku bisa berhasil mengelola keuanganku. sejauh ini semua masih bisa dikendalikan. ada teman-teman baik yang bisa menolongku kala aku kesulitan. Ada pemasukan sampingan yang masih bisa diandalkan dan kebutuhan sekolah Lintang belum besar. belum ada sepertiganya dari pengeluaran tiap bulan.
Aku harus terus mengevaluasi caraku mengelola keuangan. karena waktu terus berjalan, LIntang semakin besar, aku harus mapan, dan impian-impian itu :laptop&sekolah S2 menunggu utk diwujudkan. Jadi, harus segera konsisten untuk berhemat.Kukira pengeluaran terbesar adalah belanja makanan dan barang2 yang tak bisa dijadikan investasi untuk masa depan. uang penjualan hp sudah raib, aku khawatir tak jadi beli hp dan kembali gagal mengelola uang seperti saat lima juta itu turun Oktober tahun lalu.
Aku harus segera menghentikan banyak kebiasaan buruk!berhutang alias kredit itu membuat pengeluaranku bertambah setiap bulan..

Senin, 26 April 2010

Mungkin Akan Terputus Begitu Saja

Mungkin aku tak akan mendengar dia memanggilku 'adek' lagi di hari-hari yang akan datang. mungkin sms dan emailku akan menjadi monolog panjang hingga akhir jaman. Mungkin janji yang telah disepakati, rencana yang telah disusun akan menguap begitu saja setelah hari-hari yang penuh silang pendapat itu. Kami hanya membaca dan menyimpulkan dalam diam. Kami-aku dan dia- takkan berkomentar sedikit pun. Tak akan ada dialog sepatah kata pun. Kukira berdialog tentang ini hanya akan membuka kembali apologi, tuduhan, judge, dan hal smeacamnya yang tak akan membawa kami pada penyelesaian masalah. Sia-sia. Percuma. Aku benci ketika sex by phone itu ditanyakan. bah! mungkin dia akan marah karena aku sudah bercerita ttg itu pada kedua kakakku. Mungkin kemarahan itu akan memutus semua hal yang sudah terjadi sejak setahun ini. dia mungkin takkan menemaniku lagi. Segalanya masih serba mungkin karena aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. adakah gunanya menanyakan itu?apakah dia akan menjawabnya?

Tahukah kalian? ada tiga hal yang membuatku sangat sedih:1. tak bisa bersama Lintang lagi 2. dia benar-benar pergi dari hidupku shingga aku harus melepas semua harapanku 3. aku takbisa lagi berbagi cerita dengan mbak niar.hiks..hiks..itu sangat menyedihkan..

Rabu, 21 April 2010

pekerjaan rumahku

kali ini pekerjaan rumahku masih sama besarnya dengan sebelum-sbelumnya. kukira sama saja, tapi kali ini ada simpul-simpul yang mulai terbuka. yang mulai bisa kulepas meski masih menyisakan tanda tanya. ah, satu jawaban menciptakan pertanyaan lain. solusi baru menimbulkan masalah baru. whuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah....it's very terrible!! bagaimana caranya mengalah pada diri sendiri?bagaimana caranya mencabut akar kegilaan yang bersumber dari diriku sendiri?

Aku harus bisa menemukan jwabannya sma dengan keharusan untuk mengambil keputusan ekstrim. Kau jahat sekali menerorku dengan kelembutan dan kemesraan itu. Sinting!SUCK BANGET. Kali ini lebih baik aku rehat, tak menulis apa pun di facebook.Rehat dari sms2 pertanyaan dengan tiga orang kakakku. berpikir sendiri. sapere aude!!
Akhirnya, komentar yang sama kudengar juga malam tadi. aku harus segera memutuskan. harus segera mengambil sikap. harus segera menghentikan kegilaan ini. akar kegilaan ini adalah diriku sendiri. mungkin aku si sinting yang membiarkan psikopat itu terus mengganggu hidupku dengan berbagai cara. mulai dari kekerasan hingga kelembutan yang mesra. aku si sinting yang menikmati rasa sakit.

aku takkan memintanya menolongku karena aku tahu itu sama saja seperti menegakkan benang basah. aku memang belum tahu pasti apakah akan seperti itu yang terjadi. Namun, dari perbincangan kami di hari-hari lalu, sejak nyaris tiga ratus enam puluh hari ebrlalu, kukira jawabannya tetap sama. mengacu pada :aku tak bisa menjaga hatimu bila kauminta, tapi kujaga rindumu selepas senja...

Aku jadi ingat kata-kata YUli tahun lalu, "kami tak tahu mengapa harus melakukan itu. tindakan itu sama saja dengan seorang pangeran yang harus menghunus pedangnya untuk menyelamatkan sang putri dari cengkeraman raksasa". saat kutanyakan itu padanya, dia mengiyakan. jadi,kukira aku harus berani melepaskan diriku sendiri. tanpa harus memohon padanya agar datang menolongku..

Senin, 19 April 2010

Aku tak ingin bilang ini, tak ingin merasakan ini.Tapi rasanya aku putus asa..............

Minggu, 18 April 2010

perjalanan

Aku kangen.itu saja yang ingin kusampaikan. seandainya kaukirimkan bantal untuk kuciumi setiap hari setiap kangen itu datang, mungkin bisa sedikit menghiburku. entahlah. Mbakku bilang, aku tak boleh mengingatmu seujung kuku pun.huaaaaaaaaaa ini sangat tragis. sangat menyedihkan, dengan seluruh kesadaranku aku ingin menolak saran itu.Namun, kesadaran objektifku mengatakan aku ahrus mau mendengarkan. Aku harus belajar memahami bahwa ada banyak hal tentang engkau yang tak kutahu secara menyeluruh. ada bagian-bagian kecil, kepingan-kepingan hidupmu yang tak kutahu dan tak kau ceritakan padaku.Jadi, wajar jika mbakku menyarankan itu. sangat wajar. berbagai hal yang mungkin jauh lebih menyakitkan yang sudah dialaminya membuat mata batinnya lebih 'awas', lebih peka, dan lebih sigap menganalisis setiap peristiwa yang datang.

Sesungguhnya aku pun masih gamang tentangmu. Kegamangan ini muncul karena ketidakjelasan sikapmu. Kebaikan dan kelembutanmu sangat terasa masuk dalam hatiku. Namun, aku masih samar, masih meraba-raba apa yang kaupikirkan tentang aku, tentang kami. apakah sekadar hubungan kakak dan adik belaka ataukah ada hal lain yang kausimpan?sesuatu yang tak berani kau ungkapkan karena kau sendiri tak punya kejelasan tentang itu?

Pak guru pernah bilang jadikanlah kepergianmu sebagai alat untuk menguji cinta kita. hah?cinta kita?mengapa dia mengatakan itu? kalau dia katakan cinta kita, berarti aku tak sendirian mencintaimu. kau pun demikian. Kadangkala aku memikirkannya seharian, semalaman, berjam-jam, di sela-sela kesibukanku. memikirkanmu dan perasaan itu. sungguhkah yang pak guru simpulkan bahwa kau pun mencintaiku tapi tak menginginkanku? hm..kau pernah bilang bahwa kau lebih memilih menyayangi bukan mencintai. sebab, menurutmu, mencintai selalu ingin memiliki hingga sulit melepaskan. namun, menyayangi membuat kita lebih mudah melepas siapa pun yang kita sayangi.

entahlah, memikirkanmu sma dengan memikirkan ketidakpastian. seharusnya aku paham ini. seharusnya aku mengerti dengan ketidakpastianmu, aku harus bisa melepaskan diri..kau yang bilang bahwa dirimu hanyalah datang sekejap tapi mengapa yang sekejap ini teramat sulit dilepas? mengapa aku masih saja nyaman dengan ketidakpastian yang melekat kuat dalam dirimu?hhhhhhhhhhh..sesak, padat, dan gerah rasanya..kapan aku tercerahkan???

ini mungkin bukan tepuk tanpa tepuk..kukira tepukku berbunyi, tapi bunyi yang sumbang.hidup memang kumpulan misteri, tumpukan penasaran yang seringkali tak terjawab meski waktu sudah berjalan begitu jauhnya dari tempatku memulai cerita. Kadangkala aku tersadar ini jawaban Tuhan atas pertanyaan atau penasaran yang muncul di masa silam. kadangkala aku tak kunjung paham denga pesan yang Dia sampaikan. pesan yang dititipkanNya melalui kalimat seorang teman, peristiwa yang hadir di tengah perjalananku menuju suatu tempat atau celotehan polos yang keluar dari mulut mungil anakku.Aku sadar, untuk beberapa hal aku bisa sangat bebal. dan biasanya hal itu adalah cinta hiks..

mengapa perjalanan hidupku terasa sangat rumit? aku mengandaikan jalan hidupku sebagai jalan aspal mulus yang sangat lurus.di kanan kirinya ada barisan pepohonan entah pinus entah pohon cemara. kubayangkan aku berjalan sendirian seraya menjinjing sebuah tas besar. sesekali kuseka keringatku, kuhapus air mata yang menetes satu-satu. tak ada kendaraan yang melintas terlebih lalu lalang. jalan itu sepi, sunyi..lurus tanpa kelokan, tak ada pilihan. namun,tak jelas apa yang sedang menungguku di ujung jalan sana. apakah deretan karangan bunga garbera, lili, matahari, krisan, dan mawar berwarna-warni? ataukah suara sahabat-sahabatku yang gembira melihatku atau tangan kecil anakku yang terentang siap memelukku sambil berkata, "ibuu..aku sayang ibu.." atau senyum hangat penuh kasih yang akan membimbingku, menyayangiku, dan membagi ruang waktunya denganku?
tak berjudull
Share
Sat at 1:45pm | Edit Note | Delete
gadis itu berjingkat pelahan
meniti satu demi satu anak tangga
satu..dua.. tiga..
dihitungnya dalam hati

ah..tiba juga akhirnya
serunya tertahan
tapi..pintu itu masih tertutup rapat
bergeming sekalipun diketuk keras-keras

seperti hari-hari kemarin
gadis itu hanya bisa mengintip dari jendela
dilihatnya bunga matahari bersanding cantik dengan bunga lili
kuning yang cerah dan putih yang indah

kapan aku bisa menyentuhnya?
tanya si gadis dalam hati
aku hanya bisa memandang dari kejauhan
dari celah jendela atau dari balik tirai yang tersingkap

Sabtu, 20 Maret 2010

Ini kisah lain yang ingin kuceritakan. Tentang engkau yang juga sama asingnya. Siapakah yang menghampiri lebih dulu? Aku atau Kau? Aku takberani menjawabnya. Yang pasti ada energi yang tarik menarik antara kita. energi itu membuatku ingin selalu datang. Atau energi itu pulakah yang membuatmu selalu tersenyum untuk menyambutku atau menjawab pertanyaan-pertanyaanku.

Jumat, 19 Maret 2010

asing

Tulisan ini kumulai dengan kisah tentang engkau. Tentang kita yang lewati hari tanpa banyak kata lagi. menjalani pagi dan menutup malam dengan hiruk pikuk agenda sendiri-sendiri. Aku taklagi mengenalmu bahkan apa yang ada dalam hatimu, pun pikiranmu. Dulu pun tidak sebenarnya, tetapi aku sempat bisa membaca dan merasakannya pada semester kedua tahun lalu. namun, kini tak bisa lagi. Kau seperti orang asing yang selalu menolongku. Kita memang tak pernah lagi berbagi, tak ada lagi derai tawa atau senyum yang mengembang di sla-sela hari yang selalu sibuk itu.

Sabtu, 06 Maret 2010

Antara Heidegger dan Iqbal

Adakalanya perenungan yang mengiringi perjalanan hidup melahirkan beragam pertanyaan. mulai dari pertanyaan sederhana yang mungkin tak penting hingga pertanyaan rumit yang membingungkan dan membuat si empunya pertanyaan ngeri sendiri.pertanyaan selanjutnya adalah,"adakah pertanyaan yang tak penting jika dia lahir dari rangkaian kontemplasi?
Kali ini, seperti biasa rangkaian kontemplasi yang terjadi menciptakan kumpulan pertanyaan yang -bagiku- terlambat untuk ukuran wong filsafat.

Selasa, 23 Februari 2010

apa lagi yang bisa ditulis?
empat belas hari berlalu
dan segalanya masih jatuh bangun tak tentu.
hingga taktahu apa itu rehat
yang terlintas di kepala hanya terus melangkah
hingga waktu meminta berhenti
jikalau harus berhenti sejenak
itu bukan rehat
tapi mengelola nafas yang mendadak sesak

dia menyebutnya negativitas
tamu yang tak diundang
tapi selalu datang dan datang lagi
yang minta dijamu dengan peluh dan keluh
bilakah dia menjadi kekuatan?
ah, kapantah negativitas bisa menguatkan?

Rabu, 17 Februari 2010

kukira dari penggalan-penggalan peristiwa hidup yang kualami dan sebagian besar yang membagi kisah hidupnya denganku, kupetik nilai-nilai penting sebagai bekal pemikiran untuk langkahku di masa depan. mungkin tidak hanya untukku tetapi juga bagi anakku atau mereka yang kelak akan datang dalam hidupku bertanya tentang kehidupan yang sduah kujalani hingga detik ini.

Jumat, 05 Februari 2010

LINTANG yang Malang

Lintang, maafkan ibu karena pagimu selalu diisi kemarahanku
Lintang, maafkan ibu karena di usiamu yang kelima tahun ini hari-harimu lebih banyak air mata dan kesedihan darpada kebahagian.
Lintang, maafkan ibu karena sudah membebani hatimu dengan pemberontakan-pemeberontakan ibu.
Lintang, maafkan ibu jika mata indahmu menyimpan banyak luka karena peristiwa demi peristiwa yang terlintas di bening matamu meninggalkan luka dan rasa sakit.

Senin, 01 Februari 2010

hikmah...hikmah..

Ali Bin Abi Thalib pernah berkata, "hikmah adalah pengalaman berharga yang dipungut seorang muslim dari perjalanan hidupnya". Berapa banyak dari kita yang berhasil menjadi pemungut -atau pemulung ya?- pengalaman berharaga dalam sekian puluh tahun usia perjalanan hidup kita? berapa banyak yang berhasil ditemukan dan berapa banyak yang terlewati sia-sia?
Usia perjalanan hidupku di tahun ini menginjak usia ketiga puluh. Secara kuantitas, menimbulkan perasaan menua karena angkanya menempati kepala tiga. Namun, secara kualitas usia tiga puluh adalah gerbang kedewasaan, kematangan, dan kesadaran yang semakin naik kelas. menjelang usia tiga puluh ini aku menyadari bahwa hidup yang kujalani ternyata menganut prinsip trial and error. whuaaaaa.. parah banget ya?
Seorang teman bertanya, "Apakah prinsip itu juga yang melatarbelakangi keputusanmu menikah?" hum..kalau diingat-ingat tampaknya iya..whuaaa..apakah trial and error yang tanpa sengaja menjadi cara berpikirku itu sama pengertiannya dengan bertindak tanpa berpikir?hummm..tampaknya iya. maka, jadilah jalan hidup yang kulalui seperti ini. Pemahaman yang kuperoleh setelah berpikir beberapa saat waktu istirahat mengajar tadi membuatku cukup terhenyak. Pantas, peristiwa-peristiwa ajaib bin aneh datang bermunculan, bergantian, dan mengejutkan. oo..ini toh penyebabnya:si trial and error..
By the way, no time for regret!jadi, ya sudahlah..que sera sera.HIkmah berharga yang kuperoleh dari rentetan peristiwa menegangkan ini adalah keberanian. Berani bukanlah tidak punya rasa takut melainkan bisa mengatasi rasa takut.Itu yang kucamkan untuk diriku dan Lintang tentunya.
salam

Selasa, 26 Januari 2010

Kekuatan Hati

Siang ini kubuka meebo, kubaca sebuah pesan offline dari seorang teman yang kupanggil "pak guru". Setelah kukirim pesan-pesan panjang dari hari ke hari di accountnya, hari ini baru kubaca beberapa kalimat jawaban darinya. "Ambil keputusan dan menerima segala konsekuensi. Hidup tidaklah semengerikan yang kita bayangkan. Lagi pula kita punya teman,paling tidak aku akan berusaha membantumu sekuat mungkin (aku memang jarang buka YM, panah bintang)".

Kalimat yang mengharukan. Akan tetapi, muncul pertanyaan baru:apakah dengan adanya teman-teman akan membuatku lebih kuat atau malah bergantung pada mereka supaya aku tidak sedih,takcemas, atau supaya aku bisa menguatkan hati? Terima kasih untuk pak guru, mbak Niar, kakak, mbak Santi, LIa, Vini, Vivin, Yuli,yang mau membagi ruang dan waktu untuk mendengar ceritaku,menjawab pertanyaanku. Meskipun demikian, aku tahu diri untuk tidak mengganggu kalian setiap detik dengan keluh kesahku. Karena, ketangguhan manusia dilihat dari seberapa mampu dia bangkit dari rasa sakit atau seberapa kuat dia mampu melawan rasa sakit.

Dan aku, ingin menjadi manusia seperti itu. Mampu bangkit dan melawan rasa sakit. Sekalipun untuk beberapa waktu, sesekali aku butuh tempat berbagi. Ingin mengirim sms untuk mengungkapkan apa yang kurasa;kekhawatiran, kesedihan, dan negativitas lainnya. Kukira negativitas yang kubagi tidak sekadar keluhan tetapi rafleksi yang ingin kutemukan jawabannya.

Yah..meskipun tak semua jawaban itu terjawab tersurat, setidaknya aku berusaha untuk menguak yang tersirat. Semoga itu bisa kutemukan dengan mata batinku..BIsmillahirrahmanirrahiim..Allah berilah hamba dan LIntang ketabahan supaya kami bisa saling menguatkan.

Minggu, 24 Januari 2010

motivasi dari sahabat

hmmm...kamu tau gak? sebenernya kau sudah cukup lega dengan semua pemikiranmu itu. kamu memang sedang mengalami peristiwa yg membuatmu jatuh. tapi kamu sudah mulai dapat berpikir dengan bijak untuk dapat mengatasinya. perasaan2 negatif itu lumrah muncul, ke=arena kamu akan mengubah arah hidup dari yg biasanya. perubahan drastis akan diiringi dengan ketidak siapan pd awalnya. tapi nantinya semua akan berjalan biasa kembali. beradaptasi dengan keaaadaan baru memang tidak mudah. tapi bila itu adalah solusi terbaik tuk hidupnya seterusnya, amaka siap gak siap ya hrs dihadapi. dari proses pemikiranmu, sepertinya sih kamu sudah siap dan mampu mengatasinya. percaya dengan kekuatanmu sendiri dan percaya akan ada byk jalan untuk memecahkan segala persoalan.intinya, walau gun gak ada, keluarga gak ada, ataupun juga teman2 gak ada, kamu sangat mampu untuk menjalani semua dgn sangat baik. keyakinan itu yg seharusnya jadi peganganmu

semangat!

cintaku biru
beku
membatu..........

seharusnya aku lega dengan keputusannya tadi malam. Akhirnya setelah sekian lama ditunggu, dia bersedia untuk melepasku,melepas lintang untuk bersamaku. Namun, yang tertinggal adalah kesedihan, ketakutan, kekuatiran, dan sedikit kekosongan. Tumpukan bayangan menakutkan di masa depan membayangi pikiran dan perasaanku. Sungguh, aku takut menghadapi sikap2 orang sekitar;masyarakat,tetangga, sekaligus pertanyaan2 yang akan muncul sesudahnya. Apakah aku bisa tetap stabil untuk menghibur lintang sekaligus memotivasi diriku? Aku pernah mengalami peristiwa ini,rasanya berat..sangat berat. pekerjaan rumah yang sangat sulit karena berhubungan dengan hati yang terluka.Kukira kesulitan itu tidak akan terulang lagi, ternyata dua tahun kemudian aku harus mengalaminya lagi. Kali ini tak boleh plin plan lagi, harus tegas! Perasaan-perasaan negatif ini muncul karena dominasi rasa yang khas perempuan. namun, seperti saran mbak niar tadi pagi, aku harus menenangkan pikiran, berpikir rasional. akumulasi negativitas yang merbeut energi positif kami masing-masing harus segera dihentikan. Jika ini yang terbaik dan sekarang waktunya, semoga Allah Yang Maha Mengatur memberiku kekuatan. Pun kekuatan untuk Lintang da ayahnya. semoga kami bisa lebih baik setelah hari ini. semoga proses awal yang harus dijalani bisa dilalui dengan lancar, sekalipun ada polisi tidur, semoga Allah memberikan kelapangan, kedewasaan, dan kebijaksanaan.
Aku mungkin akan sepi, sunyi, dan sedikit kosong tanpanya yang mengisi hidupku,menjadi irama hidupku delapan tahun terakhir. Namun, bertahan demi isi yang membuat hidupku penuh luka dan kesedihan terpendam itu tak sehat. Jadi, mari bangkit, terus semangati diri, agar perasaan2 positif itu mewarnai hati dan hariku. semua demi Lintang. Demi masa depannya,semoga takdirnya setelah ini tak suram lagi..Kuharap Kau mendengar dan mengabulkan harapanku ya, Rabb...

Kamis, 21 Januari 2010

kegelisahan ini seperti nyamuk-nyamuk kecil yang mengganggu hidupku sejak aku bangun hingga tidur lagi. membuatku mengalami kekacauan konsentrasi;lupa menaruh barang, taksengaja menumpahkan air, menendang barang yang ada di sekitarku, atau menjadi sensitif dan negative thinking.
Aku sadar apa yang sedang terjadi tetapi sadar saja tidak cukup.Perlu kekuatan yang maha dahsyat -kukira- untuk mengenyahkan kegelisahan yang muncul akibat ketidaknyamanan sekaligus ketakutan yang datang terus menerus. Demi mendapatkan kekuatan maha dahsyat itu aku membuka daftar nama orang-orang masa lalu yang kuanggap bijaksana, berwawasan luas, mempunyai pemahaman yang mendalam tentang kehidupan gaib atau nyata, termasuk di dalamnya mereka yang kuanggap mempunyai kesadaran rasio dan hati sekaligus.
Ini bukan menafikan kekuasaan Dia Yang TakBerbatas, ini hanyalah upayaku untuk berbagi pikiran dan berusaha menemukan jawaban-jawaban atas tumpukan pertanyaan. kuharap Dia menitipkan jawaban-jawaban itu pada mereka.satu demi satu mulai terkuak, puyn tentang kebeetulan-kebetulan yang menghubungkan benang takdir itu.

Rabu, 20 Januari 2010

Siang ini aku berpapasan denganmu di ujung jalan.Baru sadar tubuh tinggi itu makin kurus dan tak terurus. Aku merasa kau asing, padahal kita berbagi segalanya di rumah kecil ini. Aku rindu semua yang pernah terjadi di masa lalu. diskusi yang panjang, jalan-jalan yang kita susuri bersama, gelak tawa, atau sekadar gosip-gosip murahan yang hanya untuk kita. delapan tahun sudah berlalu, seharusnya kita semakin dekat,semakin saling mengerti dan memahami.maafkan aku..peristiwa yang datang silih berganti itu membuat kita masuk dalam kotak yang penuh laba-laba.sesak, padat, menghabiskan energi positif yang kita miliki.
Maafkan aku jika keinginan untuk pergi itu tak kunjung padam. aku tak tahu hatimu, tapi aku bisa merasakan kau sedih dan sakit dengan hari-hari kita. maafkan aku jika kali ini aku takbisa mendefinisikan perasaanku kepadamu. adakah cinta, sayang, atau kasihan.tapi aku juga tak bisa mengatakan, "no more i love you's "..mungkin..aku mencintaimu dengan sedih..

Kebetulan-kebetulan yang menghubungkan benang takdir

Saya kira, kehidupan manusia tak bisa dijelaskan oleh rasionalisme dan empirisisme semata.ada hal lain di luar keduanya yang mungkin lebih berpengaruh. hal itu adalah intuisi;hati.

Selasa, 12 Januari 2010

bulan masih saja diam di singgasananya
di tempat yang sama
tak pernah sekali pun disapanya bintang
bulan hanya menunggu
menunggu bintang memanggilnya
mengajaknya berbagi cerita
tentang awan,tentang matahari, atau rintik hujan yang datang dan pergi

aku tahu, bulan tak ingin dipersalahkan
dia tak ingin menjadi sebab
maka...
dia hanya bisa menerima
dia tak bisa memberi terlebih memulai

tetapi...
mengapa dalam hatinya
bulan pun tak pernah mempertanyakan
kebekuan bintang
yang taklagi menghampirinya?
aku tahu
kau tak ingin dipersalahkan
aku mengerti
kau tak ingin menjadi sebab
maka..
kau hanya menunggu
menungguku menyapamu
tapi tak pernah
mempertanyakan diamku
ketika aku tak menghampirimu
Apakah kebahagiaan bisa ditukar? Jika beberapa orang menghabiskan uang dan waktunya di pusat perbelanjaan dan merasa bahagia setelah membeli banyak barang dan menghabiskan berjam-jam waktunya untuk nongkrong, lalu kembali ke rumah dengan perasaan legaa..aku merasa tidak mampu seperti itu. Aku pernah mencoba melakukan hal semacam itu, ingin tahu apakah aku bisa merasakan kenyamanan atau kebahagiaan juga, tetapi ternyata rasanya konyol..
Aku tetap merasa kosong dan haus ketika kembali ke rumah. Menjumpai hal-hal yang menyesakkan dada dan tak bisa melapangkannya meski belanjaan memenuhi tangan kanan dan kiriku. Aroma cappucino atau lezatnya cake tiramisu masih menempel di lidahku, tetapi kebahagiaan itu tak datang juga.
Apakah kebahagiaan? kamus besar bahasa Indonesia menjelaskan pengertian kebahagiaan sebagai berikut:

ba·ha·gia 1 n keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dr segala yg menyusahkan): -- dunia akhirat; hidup penuh --; 2 a beruntung; berbahagia: saya betul-betul merasa -- krn dapat berada kembali di tengah-tengah keluarga;
ber·ba·ha·gia a 1 dl keadaan bahagia; bahagia; 2 v menikmati kebahagiaan; bahagia;
mem·ba·ha·gi·a·kan v 1 menjadikan (membuat) bahagia: ia berusaha keras - keluarganya; 2 mendatangkan rasa bahagia: kehadirannya sangat - keluarganya;
ke·ba·ha·gi·a·an n kesenangan dan ketenteraman hidup (lahir batin); keberuntungan; kemujuran yg bersifat lahir batin: kehadiran bayi itu mendatangkan - dl rumah tangganya; saling pengertian antara suami dan istri akan membawa - dl rumah tangganya