kabar dari ibu membuatku merasa sangat miris, sedih. kasihan ibu, kasihan yugo. sementara aku tak bisa berbuat apa-apa. Kenapa lek yudi bisa sesadis itu?
ke manakah nuraninya yang seharusnya diasah dengan baik dalam salat dan zikir yang setauku tak pernah terlewatkan olehnya?
Aku tau pasti kata-kata ibu sangat menyinggungya terlebih kalimat yugo yang sangat kasar dan melukai ahrga dirinya. Ya, pelajaran yang lain yg kuperoleh hari ini: mungkin lek yudi memang benar dikasih uang terus menerus sama lek Nur adalah fakta, tapi harga diri yang terluka karena mendengar lontaran kalimat itu dari ponakannya yang notebene pernah dia nafkahi semasa kecil dulu adalah hal lain. Kaliamt2 tajam itu dan kebengisan yang muncul kemudian, mengingatkan aku pada kalimat2 gun, "Monster di tubuhku dibangunkan oleh rapalan lidah tajam." Dan itu kutemukan dalam peristiwa yang dialami ibu dan yugo.
Aku bisa mengerti kemarahan lek Yudi yang meledak dahsyat, tapi aku juga bisa paham kenapa Yugo sampai mengucapkan kalimat itu. Kami semua marah, lelah, dan jenuh dengan kelakuan Lek Nur. Dia adem ayem di sana, sementara saudara2nya baku mulut dan dihantam hingga nyaris tewas. Tragis..keluarga besarku yang tragis. Namun, kebengisan itu tak bisa ditolerir. KOnyol kalau dia membela diri karena harga dirinya dilukai. Tolol karena dari perspektif mana pun tindakannya salah.
Sungguh, aku takkan memaafkan dia kalau adikku sampai tewas akibat cekikannya. Saat ini pun,meski aku sduah memohon kepada_nya agar memberi ablasan setinpal kepadanya, aku merasa tidak etis menyampaikan permohonan itu kepada Allah. KUganti dengan semoga Engkau menyadarkan dengan cara-Mu. Dalam dendam, kuharap kesadaran itu datang dengan cara yang sama pedih dan sakitnya....
Apa yang akan terjadi dengan keluarga besarku?Seharusnya setiap orang bisa menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Karena setiap orang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Seharusnya kesadaran itu ada dalam hati setiap orang, sebab sia-sia berharap menemukan teladan, anutan, yang bisa dijadikan tempat bergantung.JIka itu tetap dijadikan alasan, bersiaplah menjalani hidup yang anarkis..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar