Sabtu, 26 Juni 2010

jelaga kah?

waktunya bersih-bersih
banyak jelaga yang menunggu untuk dibersihkan
tapi tunggu!
sungguhkah ini jelaga?

atau memang sesuatu yang muncul apa adanya?
akumulasi ketidaknyamanan yang tersimpan lama
yang diabaikan karena menganggap semua akan sirna
oleh tenggang rasa?

lima ratus hari berlalu
kesal itu menyeruak taktentu
jengkel itu mengerutkan keningku
marah itu nyaris meledakkan dinding-dinding hatiku

kembali
di lima waktu
saat aku menemui-Mu
kutanyakan lagi,"Tuhan,sungguhkah ini jelaga?"

Tak banyak yang kupunya
toleransi dan tenggang rasa itu modalku berbagi dengan sesama
namun, layaknya manusia biasa
aku taksempurna
hatiku sama dengan mereka
bisa terluka hingga kehilangan gairah untuk tertawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar