Kalau teman-temanku di Jogja sana tahu atau mereka yang pernah berproses denganku di kegiatan mana pun itu tahu bahwa kali ini aku sangat concern terhadap kasus video ariel dan wanita-wanita itu, mereka pasti akan menertawakanku, menghina, dan meledekku habis-habisan. "ngopo kowe Gi, mikirno sing koyo ngono." Hahaha..geli sendiri sebetulnya, menyadari betapa aku punya curiosity yang tinggi terhadap apa yang terjadi pada idolaku itu :-D
Usiaku yang sudah menginjak kepala tiga ternyata tidak bisa menahan diriku untuk tidak terpesona dan masih bisa menggilai (ah, istilah ini terlalu lebay, tapi aku belum bisa menemukan istilah lain yang lebih tepat.mungkin nanti menyusul dalam pengeditan)artis.Menggilai artis menurutku konyol dan menggelikan. Namun, aku tak bisa juga menghindar dari pengalaman rasa semacam itu. Yah, meski sejak aku belajar Francis Bacon dan empat idol yang dia ketengahkan dalam Organum Novum (perantaraan baru untuk akuisisi pengetahuan). Menurut Bacon, kekaguman yang berujung pada pemujaan berlebihan disebut idol theathry. Menarik, kalau aku menarik benang merah antara ketertarikanku terhadap kasus ini dengan idol theathry-nya Francis Bacon. Namun, gimana menariknya ya? padahal aku sedang ingin membahas betapa musang berbulu domba sangat mengerikan. Paradoks topeng tak pernah bisa membuat orang sekitar nyaman.humm.. dan aku menjumpai orang-orang itu di berbagai tempat dalam perjalanan hidupku 30 tahun ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar