Aku kangen.itu saja yang ingin kusampaikan. seandainya kaukirimkan bantal untuk kuciumi setiap hari setiap kangen itu datang, mungkin bisa sedikit menghiburku. entahlah. Mbakku bilang, aku tak boleh mengingatmu seujung kuku pun.huaaaaaaaaaa ini sangat tragis. sangat menyedihkan, dengan seluruh kesadaranku aku ingin menolak saran itu.Namun, kesadaran objektifku mengatakan aku ahrus mau mendengarkan. Aku harus belajar memahami bahwa ada banyak hal tentang engkau yang tak kutahu secara menyeluruh. ada bagian-bagian kecil, kepingan-kepingan hidupmu yang tak kutahu dan tak kau ceritakan padaku.Jadi, wajar jika mbakku menyarankan itu. sangat wajar. berbagai hal yang mungkin jauh lebih menyakitkan yang sudah dialaminya membuat mata batinnya lebih 'awas', lebih peka, dan lebih sigap menganalisis setiap peristiwa yang datang.
Sesungguhnya aku pun masih gamang tentangmu. Kegamangan ini muncul karena ketidakjelasan sikapmu. Kebaikan dan kelembutanmu sangat terasa masuk dalam hatiku. Namun, aku masih samar, masih meraba-raba apa yang kaupikirkan tentang aku, tentang kami. apakah sekadar hubungan kakak dan adik belaka ataukah ada hal lain yang kausimpan?sesuatu yang tak berani kau ungkapkan karena kau sendiri tak punya kejelasan tentang itu?
Pak guru pernah bilang jadikanlah kepergianmu sebagai alat untuk menguji cinta kita. hah?cinta kita?mengapa dia mengatakan itu? kalau dia katakan cinta kita, berarti aku tak sendirian mencintaimu. kau pun demikian. Kadangkala aku memikirkannya seharian, semalaman, berjam-jam, di sela-sela kesibukanku. memikirkanmu dan perasaan itu. sungguhkah yang pak guru simpulkan bahwa kau pun mencintaiku tapi tak menginginkanku? hm..kau pernah bilang bahwa kau lebih memilih menyayangi bukan mencintai. sebab, menurutmu, mencintai selalu ingin memiliki hingga sulit melepaskan. namun, menyayangi membuat kita lebih mudah melepas siapa pun yang kita sayangi.
entahlah, memikirkanmu sma dengan memikirkan ketidakpastian. seharusnya aku paham ini. seharusnya aku mengerti dengan ketidakpastianmu, aku harus bisa melepaskan diri..kau yang bilang bahwa dirimu hanyalah datang sekejap tapi mengapa yang sekejap ini teramat sulit dilepas? mengapa aku masih saja nyaman dengan ketidakpastian yang melekat kuat dalam dirimu?hhhhhhhhhhh..sesak, padat, dan gerah rasanya..kapan aku tercerahkan???
ini mungkin bukan tepuk tanpa tepuk..kukira tepukku berbunyi, tapi bunyi yang sumbang.hidup memang kumpulan misteri, tumpukan penasaran yang seringkali tak terjawab meski waktu sudah berjalan begitu jauhnya dari tempatku memulai cerita. Kadangkala aku tersadar ini jawaban Tuhan atas pertanyaan atau penasaran yang muncul di masa silam. kadangkala aku tak kunjung paham denga pesan yang Dia sampaikan. pesan yang dititipkanNya melalui kalimat seorang teman, peristiwa yang hadir di tengah perjalananku menuju suatu tempat atau celotehan polos yang keluar dari mulut mungil anakku.Aku sadar, untuk beberapa hal aku bisa sangat bebal. dan biasanya hal itu adalah cinta hiks..
mengapa perjalanan hidupku terasa sangat rumit? aku mengandaikan jalan hidupku sebagai jalan aspal mulus yang sangat lurus.di kanan kirinya ada barisan pepohonan entah pinus entah pohon cemara. kubayangkan aku berjalan sendirian seraya menjinjing sebuah tas besar. sesekali kuseka keringatku, kuhapus air mata yang menetes satu-satu. tak ada kendaraan yang melintas terlebih lalu lalang. jalan itu sepi, sunyi..lurus tanpa kelokan, tak ada pilihan. namun,tak jelas apa yang sedang menungguku di ujung jalan sana. apakah deretan karangan bunga garbera, lili, matahari, krisan, dan mawar berwarna-warni? ataukah suara sahabat-sahabatku yang gembira melihatku atau tangan kecil anakku yang terentang siap memelukku sambil berkata, "ibuu..aku sayang ibu.." atau senyum hangat penuh kasih yang akan membimbingku, menyayangiku, dan membagi ruang waktunya denganku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar