Rabu, 21 April 2010

Akhirnya, komentar yang sama kudengar juga malam tadi. aku harus segera memutuskan. harus segera mengambil sikap. harus segera menghentikan kegilaan ini. akar kegilaan ini adalah diriku sendiri. mungkin aku si sinting yang membiarkan psikopat itu terus mengganggu hidupku dengan berbagai cara. mulai dari kekerasan hingga kelembutan yang mesra. aku si sinting yang menikmati rasa sakit.

aku takkan memintanya menolongku karena aku tahu itu sama saja seperti menegakkan benang basah. aku memang belum tahu pasti apakah akan seperti itu yang terjadi. Namun, dari perbincangan kami di hari-hari lalu, sejak nyaris tiga ratus enam puluh hari ebrlalu, kukira jawabannya tetap sama. mengacu pada :aku tak bisa menjaga hatimu bila kauminta, tapi kujaga rindumu selepas senja...

Aku jadi ingat kata-kata YUli tahun lalu, "kami tak tahu mengapa harus melakukan itu. tindakan itu sama saja dengan seorang pangeran yang harus menghunus pedangnya untuk menyelamatkan sang putri dari cengkeraman raksasa". saat kutanyakan itu padanya, dia mengiyakan. jadi,kukira aku harus berani melepaskan diriku sendiri. tanpa harus memohon padanya agar datang menolongku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar