Jumat, 17 Desember 2010

Aneh Rasanya; Berhenti atau Terus??

Ini rasa apa?mengapa hambar dan tak nyaman?

Aku -seperti biasa- berusaha sekeras mungkin menghubungkan diriku denganmu.Tanpa lelah, tanpa menyerah, meski harus bergulat dengan waktu dan penolakan-penolakanmu yang khas itu. Malam ini, rasanya berbeda. Aku merasa kau tak lagi istimewa dengan pertanyaan-pertanyaan ingin tahumu. Pertanyaan yang sangat personal, yang dulu -dengan sangat konyol- kuanggap sebagai sesuatu yg istimewa, yang merekatkan kita, yang membuatmu takkan ke mana-mana. Namun, ada kabar yang datang, dia bercerita tentang pertanyaan-pertanyaanmu yang sering kautanyakan padaku. Huaah, apa ini? setelah semua yang terjadi, ternyata aku tak istimewa sama sekali untukmu. Jadi, waktu dan peristiwa yang sudah lewat itu tak ada artinya buatmu. Atau..hm...mungkin kau merasa bahwa itu hanya semacam tugas mulia yang harus kaulakukan seperti Bunda Theresa?

Kembali untuk kesekian kali aku merasa dipinggirkan. Aku menggambarkan diriku seperti sedang berlari sekuat tenaga mengejarmu; berlari sekencang-kencangnya agar tetap bisa bersisian denganmu. Namun, kau tak peduli pada tenagaku yang terkuras, pada lariku yang kencang, bahkan pada lubang-lubang hatiku karena sikap-sikapmu.

Pernah satu waktu kutanyakan padamu, "adakah kau mengingatku?" kau jawab,"ada." "tapi mengapa tak pernah kaukirimkan kabar?" dengan ringan kaujawab,"karena aku tak ingin membuatmu ge-er." Yah..mungkin karena bagimu kita sekadar bermain-main di taman mimpi Layla Majnun yang tak pernah ada itu.

Ini waktu bagiku untuk merenungkan kembali, memikirkan ulang apa yang sebenarnya ada di hatimu. Adakah aku sedikit di hatimu?ini mungkin berlebihan kalau harus mengabariku bahwa telepon selulermu baru, tapi kukira ini bisa jadi parameter apakah kau mengingatku untuk hal-hal kecil yang sederhana. Atau aku yang terlalu berlebihan berharap padamu?padahal kau sama sekali tak bisa diharapkan?You are very dissapointed!!

Merefleksi doaku tentang laki-laki yang kumohonkan Tuhan kirimkan untukku. Laki-laki yang berjalan bersisian, berdampingan, berpegangan tangan, tanpa saling mencengkeram atau melukai. Lelaki yang bukan sebagai tempatku selalu bergantung, bukan pula sosok yang tanpanya aku tak bisa hidup. Dan kau...tampaknya -mungkin- bukan sosok yang kuharapkan..

Ya Allah, apakah ini?untuk kesekian kali aku ragu. Apakah sikap-sikapnya adalah ujian bagiku untuk terus berjuang meraih hatinya ataukah ini adalah pertanda bahwa dia bukan untukku?laki-laki yang sibuk dengan diri dan keluarganya. Laki-laki yang asyik dengan bulu-bulu lembut kelinci dalam Dunia Sophie..Aku?adakah aku sedikit di hatimu,kak???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar