aku ingin bisa membantu ibu. kesulitan-kesulitannya selama ini hanya berhenti pada pembicaraan di telepon saja. aku hanya bisa mengangguk dan mendengar keluh kesah beliau. tak bisa meringankan apa pun. yang kulakukan malah menambah beban pikirannya di usia yang seharusnya taklagi harus bekerja mengemban banyak beban.
Aku ingin bisa membantu ibu. Mengiriminya uang setiap bulan meskipun hanya seratus dua ratus ribu rupiah. yang kulakukan malah sebaliknya. aku malu, rasanya sibuk dengan kebutuhanku sendiri. kebutuhan yang entah apa itu, menghabiskan simpananku dan gajiku. aku manajer keuangan yang sangat buruk.
Aku ingin membantu ibu membiayai Anggit yang harus opname di rumah sakit. Namun, kebutuhanku pun masih mengantre di belakang untuk segera dituntaskan. Mei-Juni ini masih padat oleh banyak tagihan. Sementara aku masih sulit konsisten mematuhi anggaran keuangan yang kususun sendiri. Astaghfirullah..apa yang harus kulakukan supaya aku bisa berhasil mengelola keuanganku. sejauh ini semua masih bisa dikendalikan. ada teman-teman baik yang bisa menolongku kala aku kesulitan. Ada pemasukan sampingan yang masih bisa diandalkan dan kebutuhan sekolah Lintang belum besar. belum ada sepertiganya dari pengeluaran tiap bulan.
Aku harus terus mengevaluasi caraku mengelola keuangan. karena waktu terus berjalan, LIntang semakin besar, aku harus mapan, dan impian-impian itu :laptop&sekolah S2 menunggu utk diwujudkan. Jadi, harus segera konsisten untuk berhemat.Kukira pengeluaran terbesar adalah belanja makanan dan barang2 yang tak bisa dijadikan investasi untuk masa depan. uang penjualan hp sudah raib, aku khawatir tak jadi beli hp dan kembali gagal mengelola uang seperti saat lima juta itu turun Oktober tahun lalu.
Aku harus segera menghentikan banyak kebiasaan buruk!berhutang alias kredit itu membuat pengeluaranku bertambah setiap bulan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar