Rabu, 11 November 2015

Menjadi Ibu Berkepala Dingin

Enam hari kemudian, aku meledak lagi. Penyebabnya sama : Lintang makan tidak sesuai takaran; tidak sesuai harapan. Ia juga tidak mengangkat jemuran sehingga pakaian - pakaian yang sudah dijemur sejak dua hari lalu pun basah lagi. Ditambah kantong plastik yang dibiarkan tergeletak begitu saja di teras bersama onggokan lap pel membuatku semakin marah. Akhirnya kebawelan panjang itu susah berhenti. 

Karena sudah putus asa, kukatakan padanya ia harus tinggal bersama ayahnya di Cicurug. Sambil menangis, Lintang menolak. Kuabaikan tangisannya, kutelepon mantan suamiku dan kuminta padanya mengurus kepindahan Lintang. Lima tahun lalu aku pernah minta Lintang dijemput ayahnya. Setelah itu, aku menyesali permintaanku dan bertekad mengurus LIntang sesulit apa pun anakku.

Namun, lima tahun berlalu, tak nampak perubahan signifikan pada kebiasaan makan anakku. Ini sungguh membuatku putus asa. Aku tak tahu lagi harus bagaimana. Meminta ayahnya menjemput Lintang sebenarnya hanya bentuk ketidakberdayaanku. Permintaan itu tidak sungguh - sungguh karena jauh di dalam hatiku, aku pun tak ingin Lintang tinggal dengan ayahnya. Aku tetap ingin mendidik anakku dengan tanganku sendiri. 

Sayangnya, kondisi sekarang ini, kendablekan Lintang membuatku tak tahu lagi harus bagaimana. Masalahnya hanya satu, yaitu tak mau makan sesuai takaran. Ia hanya mau makan sekira 2 - 3 sendok makan dengan sesendok sayur dan sedikit lauk. Jika itu ayam goreng, ia bisa makan banyak, tapi ayamnya saja. Sementara nasi dan sayur, ia akan memakannya dengan wajah cemberut. Jika tak mau, ia akan memakannya dengan menangis. 


Aku sering sekali tak sabar menghadapinya. Rasanya ingin meledak setiap ada di kondisi demikian. Akibatnya, berat badannya sangat kurang untuk anak seusianya. Tak sebanding dengan tinggi badannya. Meskipun tetap bisa beraktivitas, ia mudah lelah dan sering malas berusaha. Apakah ada hubungannya antara malas berusaha dan nutrisi yang kurang? Aku berusaha memenuhi nutrisinya. Vitamin, susu, sayuran, buah, lauk, dan nasi atau karbohidrat lain. Sayangnya, semua tak dimakannya sesuai takaran. Minum air putih pun ia sulit sekali. Tuhan....tolooong . . .

1 komentar:

  1. sabar ya mbak .
    untuk anak seusia ian yang seperti dia memang ada sebagian yang sulit dalam makan .
    nah saran saya ibu bisa kreatif dalam memasak .
    dan di resep masakan online juga ada
    jika cara ini juga belum berhasil maka inu mencoba memberikan suplement (yg isi nya sirup beserta kandungan buah , minyak ikan , dan sayur )
    atau ibu bisa juga memberikan sirup nafsu makan kepada anak ibu.

    ya mungkin ini saja yang dapat saya sampaikan
    jika ada kesalahpahaman maupun kesalahan dalam penulisan saya mohon maaf :D :D :D





    ---
    Supplier Tas Batam

    BalasHapus