Sudah tujuh belas jam sejak sms terakhirmu masuk dan tak ada kabar lagi setelah itu. Empat sms ku pun tak kau balas. Meski mungkin tak ada apa-apa, aku tetap gelisah. Apa yang terjadi?gimana pertemuanmu dengan ibu?apa hasil obrolan kalian?Apakah akan ada perubahan keputusanmu tentang kita?
"Dua belas jam yang berarti", katamu. Buatku juga begitu. Rasanya makin terbiasa dan nyaman bersamamu meski masih ada printilan-printilan yang menggelisahkan. Andai bisa meyakinkan hati dan tak terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan keraguan, aku mungkin akan bilang dengan pasti,"Yup,mari menikah lima belas bulan lagi."
Sayangnya tak semudah itu. Bukan hanya kegagalan masa lalu yang membuatku masih ragu,melainkan aku masih belum yakin apakah kau sesungguh itu?maafkan..Tapi kata-kata hanyalah kumpulan huruf yang bisa terhapus lalu dipaksa melupakannya.
Smsmu kepada istrimu, kau yang bilang,"Aku masih menutup hati untuk yang lain," membuatku agak tersentil. Jadi, kita?hatimu?perasaanmu? apakah sungguh-sungguh dengan agenda lima belas bulan itu?Aku masih gamang,aku masih sangat khawatir (pakai kata 'sangat' karena ternyata harapanku besar juga kepadamu dan kau tahu itu. Aku ingin tanyakan itu, tapi kuatir akan membuatmu tak nyaman. Di titik ini, selama urusanmu belum kauselesaikan di pengadilan agama, aku tak punya hak apa pun,belum waktunya benar-benar merencanakan masa depan meski kau sudah menginginkannya. Aku hanya bisa menunggu,mendengarkanmu,menemanimu saat kau datang menyapaku.
Is it real?is it serious?do you serious with me?
Meski kita sudah membahas itu,tetap saja pertanyaan-pertanyaan itu berputar-putar di benakku. Rasanya ingin membagi kabar bahagia ini,tetapi belum waktunya. Jadi, kusimpan semua. Yaah..meski bakat ngemberku sudah sedikit bisik2 tentang lima belas bulan kepada Bu YS,Pak LT, Pak HU, Bu RH,Bu SI. Hum..banyak geuning?
Yang pasti,belajar dari pengalaman masa lalu,"Jangan paksakan diri terus melanjutkan hubungan kalau banyak keganjilan;ketidakcocokan meskipun banyak orang sudah tahu tentang hubunganku dan rencana-rencana masa depan.
Nah, untuk mengantisipasi itu, berhati-hatilah berbagi cerita. Yang sudah diceritakan ya sudahlah. Mulai hari ini aku tak akan cerita-cerita lagi. Kusimpan saja bahagia,rindu di hati hingga harinya datang nanti. Saat kau benar-benar datang menemui orangtuaku dan menyampaikan maksudmu. Saat hari H itu diputuskan,aku akan berbagi kabar bahagia pada dunia..Membayangkannya saja sudah bahagia campur sedikir cemas. Beneran kejadian ga yaa?
Lima belas bulan atau dua puluh bulan?yang pasti kau perlu masa tenggang dan pemulihan. Selain itu, image di mata orang-orang yang mengenal kalian. Mungkin lebih tepatnya lima belas bulan pasca perceraian yang belum tau kapan. Mungkin Mei atau Juni atau humm..tahun ini belum bisa dimulai. Wallahualam. Aku tak mau menjadi tokoh antagonis yang memaksamu,kau tahu itu.
Kalau berhitung, mungkin baiknya lima belas bulan setelah perceraian selesai. Jadi, seandainya perceraian mulai diurus Mei, mungkin selesai Agustus. Masa tenggang dimulai sejak September hingga lima belas bulan ke depan. Mungkin November 2013..InsyaAllah,semoga Allah meridhai. Semoga kita tetap memegang teguh komitmen hingga waktunya tiba.
Rentang Mei 2012-Okotober 2013 menjadi masa menabung. Menabung untuk biaya menikah,biaya hidup kita setelah bersama. Targetku menabung 1 jt tiap bulan mulai Agustus. Target ada ada 15 juta di tabungan hingga Oktober 2013. Mudah-mudah dilapangkan rezeki dan kesehatan. Mudah-mudahan Allah melancarakan segala urusan. Semoga aku bisa melunasi hutang-hutangku sebelum aku menikah..
Oh ya, akhirnya smsmu datang juga. Alhamdulillah leganyaa..Semoga kita bisa mewujudkan impian itu..menjemput impian dengan cinta yang sabar.Bismillah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar