Minggu, 22 April 2012

Tulisan sebelum menutup malam eh pagi. Alhamdulillah ada kelegaan meski belum benar-benar lega. Setidaknya ada kejelasan kita hendak ke mana. Ada keterbukaan dan kelugasan tentang hubungan kita dan apa yang akan serta harus kita lakukan selama rentang waktu lima belas bulan yang kau ajukan itu. Aku tak meminta apa pun padamu selain kepastian,kesungguhan,keseriusan,dan pembuktian bahwa kau tak sekadar membangun mimpi di taman mimpi Layla Majnun seperti yang pernah dilakukan dia yang datang sebelum dirimu. Ada kelegaan,tapi belum benar-benar lega sebelum kaubereskan statusmu,urusanmu di Pengadilan Agama. Setelah urusan itu selesai,mungkin aku bisa benar-benar lega dan kita bisa serius merencanakan apa yang akan kita lakukan di masa depan itu. Membangun ‘rumah’ yang kita idam-idamkan. Rumah yang hangat dan damai. Semoga kita bisa selalu mengingatkan dan memperbaiki kesalahan masa lalu. Tahu tidak? Jujur, aku merasa sangat bahagia. Kau seperti pucuk dicinta ulam pun tiba. Usahaku meraihmu,mendapatkanmu sejak Desember itu akhirnya tak sia-sia. Gayung bersambut dan di sinilah kita sekarang. Kau tak lagi cuek dan dingin seperti pada Desember hingga Februari dulu. Kau sudah menjadi milikku seperti aku yang kini menjadi milikmu. Kita saling menggenggam hati dan menitipkan harapan. Ya Allah, semoga Kau ridhoi kami. Semoga rentang lima belas bulan ini diberi kelancaran untuk mempersiapkan diri secara mentar,spiritual, dan material. Mudahkan rezeki kami Ya Rabbi...Lindungi dan jaga hati kami agar senantiasa saling setia dan menyayangi hingga Kau panggil salah satu dari kami. Sungguh, sampai hari ini aku masih takjub dan memahami bahwa ini adalah doa yang Allah kabulkan. Doa yang kupanjatkan saat luka hatiku luar biasa sakitnya. Ya Allah,semoga pilihanku tidak salah. Semoga dia benar-benar laki-laki baik hati.Semoga semua penilaianku tentangnya tidak salah. Kekaguman, kepercayaan,kasih sayang,cinta,dan kerinduan ini kutitipkan padanya..Lindungi dia agar senantiasa menjaganya ya Rabbi..karena kepercayaan itu yang tak kuberikan pada Gundul dulu. Ya Allah,semoga Mas Aris adalah doa yang Kau kabulkan..tanda yang kutunggu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar